• Jum'at, 17 Oktober 2025
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur



Kebakaran Hutan Lahan di Kecamatan Muara Jawa.(Dok.Kecamatan Muara Jawa)


TENGGARONG, (KutaiRaya.com): Memasuki musim kemarau, Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kukar mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada terhadap kekeringan hingga kekurangan air bersih dan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Hal itu disampaikan sebagai upaya untuk memastikan tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

Plt Sekertaris BPBD Kukar Abdal menjelaskan, melihat cuaca di Kukar akhir-akhir ini sangat panas, walaupun sempat hujan tapi intensitasnya kecil, kemungkinan sudah memasuki musim kemarau. Ada beberapa kemungkinan akan terjadi kekurangan air bersih di beberapa wilayah yang jauh dari sungai. Kemudian kebakaran hutan dan lahan.

"Yang jelas kalau musim kemarau kelangkaan air bersih dan karhutla pasti ada. Namun nanti tergantung panjang pendeknya musim kemarau ini. Seperti tahun lalu banyak wilayah yang kekurangan air bersih diantaranya Kecamatan Loa Kulu. Yang kita tangani adalah masyarakat yang ketergantungan pada sumber air dari sumur," ujar Abdal, Kamis (31/7/2025).

Ia menyebut, untuk pencegahan akan dampak dari kemarau ini, BPBD menyiapkan sejumlah personil 17 orang di beberapa kecamatan. Karena minimnya personil ia juga mohon agar kawan-kawan BPBD menjalin relasi dengan relawan yang ada di desa dan kecamatan.

Selain itu, BPBD juga akan melakukan koordinasi dengan PDAM ketika dibutuhkan oleh masyarakat, untuk mendistribusikan air bersih. Untuk ketersediaan air bersih, diharapkan masyarakat agar bijak menggunakannya. Artinya jangan boros menggunakan air bersih.

Kemudian bagi masyarakat yang beraktifitas di kebun atau pengelolaan lahan lainnya, agar tidak sembarangan membersihkan lahan demgan cara membakar. Harus ditunggu sampai apinya mati agar tidak terjadi kebakaran lahan.

Sementara Camat Muara Jawa Muhammad Ramli, menjelaskan bahwa karhutla menjadi salah satu bencana lingkungan yang dampaknya sangat luas. Selain merusak ekosistem dan mengurangi kualitas udara, karhutla juga mengancam kesehatan masyarakat serta mengganggu aktivitas perekonomian.

"Dan Muara Jawa salah satu daerah yang memiliki potensi tinggi terjadinya kebakaran lahan, khususnya pada musim kemarau panjang. Untuk itu peran dari berbagai pihak, termasuk masyarakat, untuk mencegah dan menanggulangi karhutla sejak dini," ujarnya.

Selain itu, juga ada Pembinaan Masyarakat Peduli Api, untuk mengantisipasi terjadinya karhutla khususnya di Kecamatan Muara Jawa. (dri)



Pasang Iklan
Top