Pasar Mangkurawang.(Foto: Achmad Rizki/KutaiRaya)
TENGGARONG, (KutaiRaya.com): Pedagang kuliner di Tenggarong mengeluhkan harga bawang merah mengalami kenaikan hingga Rp 60 ribu perkilogramnya.
Salah satu pedagang kuliner Sri Ningsih mengatakan, kenaikan harga bawang ini telah dirasakan sejak 5 hari yang lalu. Harga bawang merah sebelumnya hanya Rp 30-35 ribu perkilogramnya dan mengalami kenaikan secara bertahap hingga Rp 60 ribu perkilogram.
"Kebutuhan bawang merah setiap harinya rata-rata 1 kilogram, kenaikan ini sangat tinggi dirasakan dan baru kali ini terjadi. Biasanya kalau naik hanya 5 ribu perkilogramnya," kata Sri Ningsih pada KutaiRaya, Rabu (30/7/2025).
Menurutnya, dengan selisih dua kali lipat ini sangat memberatkan bagi pedagang kuliner. Selisih harga itu seharusnya bisa digunakan untuk keperluan lainnya, seperti membeli beras atau bumbu lainnya.
"Selisihnya sudah jelas 30 ribu perkilogram, uang itu bisa digunakan untuk kebutuhan lainnya," ucapnya.
Meskipun harga bawang merah alami kenaikan, tapi harus tetap dibeli karena telah menjadi kebutuhan warung dalam menyajikan produk kuliner yang enak dan nyaman.
"Mau tidak mau ya tetap membeli bawang merah," ujarnya.
Sementara itu, Pedagang Sayur Mayur Pasar Mangkurawang Habibi menyebutkan, harga bawang merah memang mengalami kenaikan menjadi Rp 55 ribu perkilogramnya. Kenaikan ini terjadi karena diduga biaya produksi petani semakin mahal atau petani mengalami gagal panen, sehingga pemebelian dari petani juga mahal.
"Biasanya kenaikan harga bawang merah ini tak berlangsung lama. Masyarakat diminta untuk memaklumi terhadap kenaikan harga ini, karena pedagang juga belinya sudah mahal," tutup Habibi. (Ary)