Keributan saat diskusi publik, diduga karena dualisme kepengurusan KNPI Kukar.(foto:abdillah)
TENGGARONG (KutaiRaya.com) Peristiwa kericuhan terjadi di Cafe Shafaza Jalan Naga Tenggarong saat DPD KNPI Kukar menggelar diskusi publik, Rabu (23/7/2025) malam.
Ketua KNPI Kukar Abdilah mengatakan, kerusuhan itu terjadi saat acara tengah berlangsung. Segerombolan orang itu meminta untuk acara ini dibubarkan paksa, bahkan mikropom dari narasumber diambil.
"Dia menyampaikan tak mau ada dualisme KNPI, padahal acara yang dibuat ini sudah bersurat secara resmi ke Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) dan dasar kita juga ada Surat Keputusahn (SK) terkait KNPI Kukar," kata Abdilah pada Kutairaya, Kamis (24/7/2025).
Ia mengaku kenal dengan salah satu orang yang datang ke acara itu, termasuk inisial J. Bahkan bulan lalu juga dia (J) menanyakan terkait kepemilikan SK KNPI yang dipimpin ini.
"Kami punya SK yang ditandatangani langsung oleh Ketua KNPI Kaltim Febri dan turunan Pusat Putri Khairunisa, yang terbit 16 Juli 2025," ucapnya.
Pihaknya sangat menyayangkan acara ini terpaksa berhenti, untuk menjaga kondusifitas wilayah. Dalam hal ini, ia tengah berkoordinasi dengan KNP Kaltim.
"Acara diskusi publik ini bagian dari rangkaian milad ke 52 KNPI Kukar," jelasnya.
Dari peristiwa ini, video kerusuhan itu tersebar luas hingga viral. Di dalam video itu, terlihat seseorang tengah mengamuk atau membuat khawatir peserta diskusi publik. (ary)