• Kamis, 18 Desember 2025
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur

DPMD Kutai Kartanegara



(Pencanangan Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) Ke-22 Tahun 2025 di Kecamatan Kota Bangun.(Andri Wahyudi/KutaiRaya)


TENGGARONG, KUTAIRAYA.COM: Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Aulia Rahman Basri secara resmi membuka pencanangan Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) Ke-22 Tahun 2025 yang dipusatkan di Dermaga Penyeberangan Kapal, Desa Kota Bangun Ulu, Kecamatan Kota Bangun, Minggu (20/7/2025).

Kegiatan ini diawali dengan apel bersama yang diikuti para Camat, Kepala Desa, serta perwakilan masyarakat dari berbagai wilayah. Bupati Aulia menegaskan bahwa BBGRM menjadi penanda dimulainya serangkaian kegiatan gotong royong secara serentak di seluruh Desa, Kelurahan, dan Kecamatan se-Kabupaten Kukar.

“Ini bukan sekadar seremonial. Di BBGRM ini, kita meneguhkan kembali semangat kerja bersama dalam membangun Kukar. Tagline kita Betulungan Etam Bisa bukan hanya slogan, tapi filosofi kerja yang harus menjadi budaya setiap hari,” ujarnya.

Bupati Aulia juga menyinggung dukungan anggaran yang dialokasikan Pemkab Kukar untuk mendukung kegiatan gotong royong, melalui peningkatan Dana Bantuan Keuangan Khusus Desa (BKKD) untuk RT dari Rp50 juta menjadi Rp150 juta. Dana tersebut mencakup kebutuhan operasional RT, kegiatan sosial, pengentasan kemiskinan, hingga mendukung program unggulan seperti Satu KK Satu Sarjana.

Selain itu, program bantuan Rp1 juta per kepala keluarga prasejahtera juga terus digulirkan sebagai upaya pencegahan kemiskinan ekstrem. “Kami tidak ingin ada warga kita yang jatuh ke titik nadir. Ini adalah bentuk perlindungan dan pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar, Arianto, mengatakan bahwa kegiatan gotong royong dalam rangka BBGRM Ke-22 dilaksanakan secara serentak di seluruh wilayah Kukar dan melibatkan seluruh OPD. Pencanangan secara simbolis dipusatkan di Kota Bangun, namun kegiatan lapangan berlangsung di desa-desa dan kelurahan masing-masing.

“Ini adalah agenda nasional yang bertujuan menjaga nilai-nilai gotong royong tetap hidup dan menjadi tradisi yang melekat dalam masyarakat. Penyelenggaraan ini juga bentuk sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam menyelesaikan persoalan kewilayahan,” jelasnya.

Dalam kegiatan tersebut, Pemkab Kukar juga memberikan penghargaan kepada Desa dan Kelurahan yang dinilai aktif dan konsisten menjalankan semangat gotong royong berdasarkan penilaian sejak 2022 hingga 2024.

Selain itu, penghargaan juga diberikan kepada desa-desa dengan pengelolaan keuangan terbaik tahun 2024, berdasarkan evaluasi terhadap aspek perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan keuangan yang dilakukan secara transparan dan tepat waktu, termasuk penerapan transaksi non-tunai.

“Evaluasi ini kami lakukan secara menyeluruh, bahkan melalui desk online, untuk memastikan akuntabilitas dan transparansi berjalan sesuai ketentuan,” pungkas Arianto. (Dri/Adv)



Pasang Iklan
Top