• Minggu, 02 November 2025
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur



Kevin Alief Pratama.(Siti/Kutairaya)


SAMARINDA, (KutaiRaya.com): Pelestarian budaya di era modern kerap menjadi tantangan tersendiri, terutama di tengah gempuran budaya luar dan minimnya keterlibatan generasi muda. Namun bagi Kevin Alief Pratama (25), pemuda asal Samarinda, kebudayaan bukanlah sesuatu yang usang.

Sebagai penari tradisional sejak usia 15 tahun, Kevin telah mendedikasikan hampir satu dekade hidupnya untuk dunia seni pertunjukan. Menurutnya, masih banyak pemuda di Kaltim yang belum memahami pentingnya melestarikan seni dan budaya daerah, termasuk tarian tradisional.

"Saya melihat sendiri anak-anak muda di Kalimantan Timur itu kurang untuk melestarikan dan mempromosikan khas daerahnya. Salah satunya adalah tarian daerah," ujar Kevin, Sabtu (19/07/2025).

Berangkat dari keprihatinan itu, Kevin tidak hanya aktif sebagai penari, tetapi juga menjadi mentor bagi generasi muda yang terjun ke dunia duta budaya dan pageant.

Ia pernah terlibat dalam berbagai ajang seperti Duta Wisata Kota Samarinda, Mister Teen Kaltim dan IKN, hingga Duta Tari Kaltim. Di sela kesibukannya sebagai mahasiswa, ia juga melatih marching band dan terlibat dalam berbagai kegiatan pelatihan seni lainnya.

Ia juga menegaskan bahwa menjadi penari tidak menjadikan seseorang “ketinggalan zaman” atau kurang bergengsi, melainkan justru menjadi bagian dari peran penting dalam menjaga jati diri daerah.

Lebih lanjut, Kevin ingin menghapus stigma bahwa penari laki-laki dipandang lemah atau feminin, karena menurutnya, dunia tari memiliki peran dan porsi tersendiri bagi setiap gender.

"Orang beranggapan biasa penari cowok itu dibilangnya lemah gemulai atau kayak kecewe-cewean, padahal kalau penari cowok itu ada porsinya sendiri, tidak sesuai dengan porsi penari wanita," jelasnya.

Perjalanan Kevin sebagai penari tradisional membawanya tampil di berbagai daerah dan panggung prestisius. Ia pernah mempersembahkan tarian di hadapan Presiden, tampil di acara besar di Ibu Kota Negara (IKN), Surabaya, hingga Mandalika.

Lebih dari sekadar penampilan, Kevin juga memikirkan soal regenerasi penari di Kalimantan Timur. Ia melihat ada kemajuan dari tahun ke tahun, khususnya di Kota Samarinda. Melalui berbagai kegiatan budaya seperti Festival Mahakam, partisipasi pemuda dalam seni tari mulai meningkat.

"Sekarang sudah mulai maju untuk para pemuda-pemudi yang ada di Kaltim, salah satunya Kota Samarinda, yang banyak terjun ke dunia tari," katanya.

Kevin menyebut bahwa banyak sekolah mulai dari tingkat SD hingga SMA sudah aktif mengikuti lomba tari tradisional, yang menandakan tumbuhnya minat di kalangan generasi muda.

"Harapan dari saya sendiri atau dari teman-teman yang terjun di dunia tari tradisional, semoga dengan adanya kami muncul di dunia tari tradisional bisa menginspirasi para pemuda-pemuda yang ada di Kota Samarinda dan Kalimantan Timur," tutupnya. (skn)



Pasang Iklan
Top