
Anggota Fraksi Gerindra DPRD Kukar, Sopan Sopian (Achmad Rizki/Kutairaya)
TENGGARONG (KutaiRaya.com) Anggota Fraksi Gerindra DPRD Kukar, Sopan Sopian menyoroti realisasi keuangan daerah yang sering mengalami Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (Silpa) pada APBD Kutai Kartanegara.
Ia mengingatkan agar, Silpa ini jangan sampai terjadi kembali, dengan memaksimalkan penyerapan anggaran, dengan melihat skala prioritas pembangunan dasar masyarakat.
" APBD Kukar bisa diserap dengan maksimal. Pembangunan yang menjadi perhatian bidang infrastruktur, kesehatan, hingga pendidikan," kata Sopan Sopian pada Kutairaya, Selasa (8/7/2025).
Ia mengatakan pada bidang pembangunan infrastruktur, yakni konektivitas wilayah antar kecamatan juga perlu mendapat perhatia, karena masih ada wilayah Kukar, yang infrastruktur jalannya rusak. Kemudian pada sektor pendidikan, lebih diprioritaskan bangunan sekolah daripada mebeleurnya. "Percuma saja mebeuler bagus, namun sekolah itu atapnya bocor. Sehingga dapat merusak aset yang baru dibeli tersebut." katanya.
Ia menilai, Silpa yang sering terjadi sebelumnya itu disebabkan oleh sejumlah kegiatan yang tak berjalan atau tak dikerjakan. Artinya Silpa yang terjadi sebagian bukan dari hasil sisa negosiasi pekerjaan yang ada.
"Seharusnya bagi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang tak mampu menyerap anggaran maksimal, itu bisa jadi bahan evaluasi dan jangan diberikan anggaran besar. Lebih baik anggaran itu dialihkan ke OPD yang memang siap menyerap atau mengeksekusi suatu pekerjaan, dalam pembangunan daerah," jelasnya.
Dirinya berharap, ke depan APBD Kukar tak mengalami Silpa yang berlebihan. Dan meyakini kepempinan Bupati saat ini mampu memberikan yang terbaik, khususnya dalam pembangunan daerah.
"Untuk kepemimpinan Bupati sebelumnya juga sudah baik, namun dengan geografis Kukar yang cukup luas sehingga pembangunan daerah dilakukan secara bertahap," ujarnya. (ary/adv)