• Kamis, 18 Desember 2025
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur

DPMD Kutai Kartanegara



Lomba Desa Berkinerja Baik dalam Upaya Percepatan Penurunan Stunting.(Foto:Istimewa)


TENGGARONG, (KutaiRaya.com) Stunting bukan sekadar isu kesehatan, melainkan persoalan masa depan. Menyadari hal itu, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kutai Kartanegara (Kukar) menggelar Lomba Desa Berkinerja Baik dalam Upaya Percepatan Penurunan Stunting, Kamis (3/7/2025) lalu di Kantor DPMD Kukar.

Perlombaan ini menjadi medium evaluasi sekaligus motivasi agar desa-desa di Kukar semakin terlibat aktif dalam upaya menekan angka stunting dari hulu ke hilir.

Kepala DPMD Kukar, Arianto, menyebut bahwa desa memiliki posisi strategis dalam menjalankan program-program percepatan penanganan stunting, terutama karena pengelolaan anggaran yang langsung bersentuhan dengan masyarakat.

"Penanganan stunting bukan hanya tugas pusat atau provinsi. Peran desa sangat krusial, karena merekalah yang paling dekat dengan warga. Melalui ADD dan Dana Desa, mereka punya ruang untuk mengalokasikan anggaran yang tepat sasaran," ujarnya saat ditemui Sabtu (5/7/2025).

Arianto mengungkapkan, hampir seluruh desa di Kukar memang telah menganggarkan program penanganan stunting. Namun, tingkat keseriusan dan prioritas penganggarannya menjadi pembeda.

“"Ada desa yang menaruh perhatian lebih dengan mengalokasikan porsi anggaran cukup besar dan program yang lebih konkret. Ini menjadi indikator bahwa desa tersebut benar-benar peduli dan memahami pentingnya penanganan stunting sejak dini," katanya.

Penilaian yang dilakukan dalam lomba ini tak hanya menyoroti nominal anggaran, tetapi juga kualitas program dan efektivitas pelaksanaannya. Desa yang dianggap berkinerja baik adalah mereka yang mampu menerjemahkan pemahaman menjadi aksi nyata.

"Semakin tinggi pemahaman, semakin besar komitmennya. Itu terlihat dari beragam kegiatan yang mereka inisiasi, seperti pemberian makanan tambahan, edukasi ibu hamil, hingga pemantauan tumbuh kembang balita,"jelas Arianto.

Menurutnya, lomba ini sekaligus menjadi cerminan kesiapan desa dalam mendukung target nasional penurunan stunting. Meski semua desa dianggap siap, pemahaman teknis dan konsistensi pelaksanaan tetap menjadi kunci keberhasilan.

"Jadi bukan hanya tentang anggaran yang ada di atas kertas, tetapi bagaimana dana itu benar-benar digunakan untuk menjawab kebutuhan lapangan," tegasnya.

Ke depan, DPMD Kukar berharap kegiatan ini bisa menjadi pemantik semangat bagi desa-desa lain agar tak hanya menjalankan program secara administratif, tetapi juga berorientasi pada hasil yang berdampak langsung bagi masyarakat.

"Kalau semua desa serius, Kukar bisa menjadi contoh daerah yang mampu menurunkan stunting melalui kekuatan desa. Itu harapan besar kita," tutup Arianto. (DRI/ADVDPMDKUKAR)



Pasang Iklan
Top