• Minggu, 02 November 2025
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur

Dinas Pariwisata Kutai Kartanegara



Taman Tanjong Tenggarong.(Andri Wahyudi/Kutairaya)


TENGGARONG, (KutaiRaya.com) Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) melalui Dinas Pariwisata kembali menggelar kegiatan tahunan bertajuk Kukar Festival Budaya Nusantara (KFBN) tahun 2025. Festival ini akan berlangsung selama lima hari, mulai 19 hingga 23 Juli 2025, dengan lokasi utama di kawasan Cagar Budaya Kecamatan Tenggarong.

Festival tersebut bertujuan mengangkat keberagaman budaya dari berbagai daerah di Indonesia, serta memperkuat identitas budaya lokal di Kutai Kartanegara. Tiga titik lokasi disiapkan sebagai pusat kegiatan, yaitu halaman depan Kedaton Kutai Kartanegara Ing Martadipura sebagai venue utama, Taman Tanjong, dan Street Perform (SOE) di Simpang Odah Etam.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Bidang Pemasaran Dispar Kukar, Awang Ivan Ahmad, menjelaskan bahwa selama KFBN berlangsung, SOE akan diaktifkan setiap hari sebagai ruang pertunjukan seni dan pusat bazar bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal.

"SOE akan menampilkan berbagai pertunjukan seni setiap sore, dilengkapi dengan bazar UMKM, termasuk di sekitar kawasan Sungai Mahakam dekat Museum Mulawarman. Seluruh area ini akan dipadati pelaku UMKM," ungkap Ivan Kamis (3/7/2025).

Kegiatan ini dipastikan diikuti oleh delapan provinsi dari berbagai wilayah Indonesia, antara lain Bengkulu, Sulawesi Selatan, Jawa Barat, Sulawesi Tenggara, Bangka Belitung, Nusa Tenggara Timur, dan Kalimantan Barat. Khusus Provinsi Sulawesi Selatan, akan mengirimkan dua kelompok seni budaya sebagai bentuk apresiasi terhadap festival ini.

Selain peserta dari luar daerah, 20 kecamatan di Kukar, 15 kelompok seni lokal, serta 12 paguyuban etnis turut dilibatkan dalam pergelaran ini. Mereka akan menampilkan keragaman kesenian dan budaya, baik dari tradisi keraton, budaya pedalaman, hingga budaya pesisir yang menjadi identitas masyarakat Kutai Kartanegara.

"Semua unsur budaya lokal Kukar akan ditampilkan secara komprehensif. Ini mencakup budaya keraton, budaya masyarakat pesisir melayu, hingga budaya pedalaman. KFBN menjadi ruang ekspresi budaya yang inklusif dan terbuka," tambah Ivan.

Dispar Kukar, lanjut Ivan, juga akan mempresentasikan rencana pelaksanaan KFBN 2025 kepada Bupati Kutai Kartanegara untuk mendapatkan persetujuan resmi. Setelahnya, akan dilakukan koordinasi lintas organisasi perangkat daerah (OPD) guna memastikan seluruh aspek teknis dan pelaksanaan kegiatan berjalan lancar.

"Kami akan memaparkan agenda ini kepada Bupati terlebih dahulu. Jika telah disetujui, selanjutnya kami akan mengundang OPD terkait untuk berkoordinasi secara teknis agar pelaksanaan festival berjalan optimal," ujarnya.

Melalui kegiatan ini, Dispar Kukar berharap dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pelestarian budaya, memperkuat jalinan antarbudaya nasional, serta mendukung pertumbuhan sektor ekonomi kreatif dan pariwisata berbasis kearifan lokal. (adv/dri)



Pasang Iklan
Top