
Peninjauan Jalan Anggota DPRD Kukar Taufik Ridiannur Jalan Kota Bangun-Muara Muntai
TENGGARONG, (KutaiRaya.com) Jalan akses utama masyarakat di wilayah hulu Kukar mengalami rusak parah, salah satunya di jalan Poros Penghubung antara Kecamatan Kota Bangun menuju Muara Muntai hingga ke Kecamatan Muara Wis.
DPRD Kukar sebagai perwakilan rakyat mendorong agar jalan tersebut secara mendapatkan penanganan yang serius dari pemerintah. Mengingat akses ini sangat dibutuhkan masyarakat di wilayah hulu sebagai moda transportasi dalam menunjang perekonomian maupun pembangunan.
Anggota Komisi III DPRD Kukar, Taufik Ridiannur mengatakan bahwa belum lama ia bersama pemerintah setempat meninjau dua titik jalan yang rusak, yang pertama daerah Muara Wis itu jalan Muara Wis - Kota Bangun Seberang itu yang ia meninjau masih ada sekitar 12 kilo yang perlu diperhatikan,
"Karena jalannya rusak parah, dan jalan itu juga merupakan akses satu-satunya yang dilewati untuk warga datang berurusan ke Kecamatan Muara Wis." jelasnya Kamis (26/6/2025).
Jalan itu tidak hanya digunakan oleh masyarakat Muara Wis, juga digunakan oleh masyarakat Kota Bangun, Dusun Kuyung, Sebemban, Melintang baik itu juga Muara Muntai yang lewat seberang dan melewati jalan Muara Wis. Akses jalan tersebut tidak hanya masalah urusan perekonomian, namun juga digunakan akses jalan untuk merujuk pasien ke rumah sakit.
"Dengan kondisi jalan rusak seperti itu, pasien-pasien yang sakit parah kita tidak bisa lewat darat lagi, lewat ambulan, nah tidak berani karena goncangannya terlalu kuat. Kita lewatnya pakai long boot." ujarnya.
Ia menjelaskan, kondisi di Sebemban Muara Wis tidak bisa langsung diseminisasi karena ada sekitar 187 meter yang harus ditinggikan. Bahkan ia juga sudah ketemu dengan Dinas PU, untuk ditinggikan sekitar 70 sampai 80 cm. kemudian baru diseminisasi.
"Tapi itu kan masih belum semuanya tercover. Jika itu sudah dikerjakan, jalan Muara Wis-Kota Bangun Seberang itu masih ada sekitar 11 km yang belum diseminisasi." sebutnya.
Sedangkan kecamatan Muara Muntai, itu ada dua titik jalan itu yang harus diperhatikan. Itu rawan banjir juga, dan harus ditinggikan. Sehingga jalan ini perlu perhatian dari Dinas PU nanti ketika menyusun anggaran.
"Kami berharap yang lebih diutamakan adalah infrastruktur jalan. Karena kalau jalannya rusak, nggak bisa juga dilewati. Dan sekarang ini pariwisata, perkebunan dalam arti luas, belum lagi ekonomi kreatif yang mau kita kembangkan. Kalau akses jalannya rusak, tidak bisa jalan." pungkasnya . (dri)