
Teks Foto : Kondisi Banjir di Desa Puan Cepak, Kecamatan Muara Kaman
TENGGARONG, (KutaiRaya.com) Terletak di dataran rendah, Desa Puan Cepak, Kecamatan Muara Kaman menjadi langganan banjir pada saat musim hujan datang. Air yang menggenang bahkan sampai berbulan bulan baru bisa surut.
Salah satunya di Dusun Teluk Mendeman yang menjadi wilayah yang terdampak banjir cukup dalam. Dengan seringnya banjir yang terjadi membuat masyarakat sudah terbiasa dengan kondisi ini. Namun beberapa aktivitas warga mengalami keterbatasan baik itu akses warga ke pusat pemerintahan desa.
Kepala Dusun Teluk Mendeman Perawati menjelaskan bahwa banjir ini terjadi di beberapa titik, air kerap mencapai
setengah rumah, merendam seluruh perabotan, dan menghambat aktivitas perekonomian warga di Desa Puan Cepak dan sekitarnya.
"Banjir ini sudah terjadi sejak Maret 2025 ini hingga kini belum sepenuhnya surut. Bahkan, pada tahun-tahun sebelumnya, banjir bisa bertahan hingga delapan bulan lamanya." ujarnya saat dikonfirmasi Jumat (20/6/2025).
Ia menyebut, Dusun Teluk Mendeman ini terjadi musiman kadang tiga bulan bahkan sampai delapan bulan rumah warga terendam air yang meluap.
"Kemarin kami habis survei dan membagikan bantuan total ada sekitar 100 rumah tang terdampak banjir." jelasnya.
Ia menambahkan bahwa, dengan wilayah yang masuk dataran rendah menjadi faktor penyebab sering terjadinya banjir ini. Dimana dataran dengan sungai hampir sama tingginya.
Sementara, untuk kegiatan sehari-hari masyarakat menggunakan perahu, karena rata-rata masyarakat di dusun teluk Mendeman puan cepak nelayan dan sudah pasti punya perahu sendiri sendiri.
"Sudah ada rencana relokasi bagi warga yang terkena dampak banjir namun ada yang setuju ada yang masih ragu-ragu. Karena alasan warga tidak mau direlokasi mereka enggan meninggalkan rumahnya." imbuhnya.
Dan selama ini belum ada posko pengungsian namun masyarakat berinisiatif membuat rumah panggung untuk mengungsi. Ada juga rumah adat yang digunakan sebagai tempat pengungsian sementara.
Untuk kendala pelayanan dasar selama banjir masyarakat masih aman, cuma agak terkendala yang tadinya ke kantor desa hanya butuh waktu 5 menit menjadi 15 menit karena pakai perahu.
"Bantuan yang diberikan dari pemerintah berupa sembako, dan mereka lebih membutuhkan bantuan seperti itu daripada yang lainnya. Harapan kami masyarakat bisa segera mendapatkan solusi dari permasalahan banjir ini." pungkasnya. (dri)