(Kegiatan Sosialisasi Satlantas Polres Kukar Terkait Over Dimensi dan Over Loading)


TENGGARONG, (KutaiRaya.com) - Maraknya pengendara bermuatan berat yang nakal, Satlantas Polres Kukar melakukan sosialisasi kepada masyarakat khususnya pengendara truk terkait Over Dimensi dan Over Loading. Upaya ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya laka lantas di jalan raya.

Kasat Lantas Polres Kukar IPTU Ahmad Fandoli, mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan sosialisasi dan pendekatan kepada masyarakat terkait pentingnya kendaraan yang sesuai standar serta tidak melebihi kapasitas yang telah ditentukan.

Fandoli menjelaskan bahwa over dimensi dan over loading itu salah satu bentuk pelanggaran dan tindak pidana yang dilakukan oleh masyarakat, terutama yang memiliki kendaraan roda 4, roda 6 maupun roda 10.

"Jadi dari Polri, sampai saat ini masih dalam tahap pelaksanaan kegiatan sosialisasi terhadap kendaraan yang over dimensi dan over loading. Tahapan sosialisasi ini meliputi pendataan, penyampaian kepada draiver maupun pemilik kendaraan bahwasanya kendaraan ini over dimensi harap disesuaikan standar nya." jelasnya.

Kemudian pelaksanaan sosialisasi ini berlangsung dari tanggal 1-30 Juni 2025. Selanjutnya tanggal 1-13 Juli 2025 itu pelaksanaan peneguran secara tertulis.

"Nanti kami pun tetap mobile bersama Dinas Perhubungan patroli mencari kendaraan yang memang over dimensi dan over loading, kami tegur, kami tegur secara tertulis. Kemudian kami datakan." ujarnya.

Setelah itu, di tanggal 14 Juli itu sudah mulai operasi patuh. Fokus operasi ini pada kendaraan yang over dimensi dan over loading.

Kalau untuk over dimensi, ranahnya ke pemberkasan perkara biasa, sementara untuk over loading itu ranahnya ke pelanggaran tilang.

Ia menambahkan, kendaraan yang masuk ke Kukar kebanyakan dari Samarinda, Balikpapan yang tujuannya ke Melak atau sebaliknya. Kemungkinan dalam satu hari 300 sampai 400 kendaraan yang sudah kita datakan yang terbagi over dimensi dan over loading.

Over dimensi adalah panjang bak truk atau mobil harusnya cuma 3 meter itu di tambah 2 meter ke belakang. Atau tinggi bak harusnya cuma 1 meter itu ditambah lagi melebihi kepala kendaraan tersebut.

Diawali dengan over dimensilah baru over loading. Karena merubah spektek tapi kekuatan mesin tetap sama. Makanya nanti akan terjadi under speed (kecepatannya tidak sesuai) dan pengereman lebih sudah yang nantinya akan menyebabkan laka lantas

"Kami menghimbau agar menggunakan kendaraan sesuai dengan ketentuan dan tidak membahayakan kendaraan lain." tutupnya. (Dri)