(Bupati Kukar Edi Damansyah saat penanamanan pohon pada Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun 2025 di Taman Tanjong Tenggarong)
TENGGARONG (KutaiRaya.com) - Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menggelar aksi perubahan bertajuk One-Zero Waste Kukar di Kawasan Taman Tanjong Tenggarong pada Minggu (8/6/2025). Kegiatan ini menjadi langkah konkret pemerintah daerah untuk mewujudkan Kukar sebagai wilayah minim sampah.
Acara tersebut dihadiri langsung oleh Bupati Kukar Edi Damansyah, Sekretaris Daerah Kukar Sunggono, jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD), unsur Forkopimda, para camat se-Kukar, serta masyarakat umum. Rangkaian kegiatan dimulai dengan upacara bersama, dilanjutkan dengan aksi penanaman pohon di sekitar kawasan taman sebagai simbol komitmen menjaga lingkungan.
Kepala DLHK Kukar, Slamet Hadiraharjo, menjelaskan bahwa tema Hari Lingkungan Hidup tahun ini adalah “Hentikan Polusi Plastik.” Ia menekankan bahwa polusi plastik adalah krisis global yang membutuhkan aksi nyata di semua lini.
“Setiap langkah kecil dalam mengurangi plastik memiliki dampak besar. Kami berharap Kukar bebas dari plastik bukan hanya sekadar slogan, melainkan menjadi kenyataan,” ujarnya.
Sebagai bukti komitmen, Slamet mengungkapkan bahwa Kukar telah memiliki Peraturan Bupati Nomor 97 Tahun 2023 tentang pembatasan penggunaan kantong plastik. Selain itu, pengelolaan lingkungan terus diperkuat dengan pembangunan dua Tempat Pengolahan Akhir (TPA) di Kota Bangun dan Loa Kulu serta lima Tempat Pengolahan Sampah TPS 3R di berbagai kecamatan. Tahun ini, akan dibangun tiga TPS 3R tambahan di Sangasanga, Kenohan, dan Tabang.
Ia juga menambahkan bahwa sebagai mitra Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kukar berkewajiban melaporkan kegiatan lingkungan hidup tingkat kabupaten maksimal tanggal 11 Juni 2025. Oleh karena itu, pelaksanaan kegiatan pada 8 Juni sudah sesuai dengan tenggat waktu pelaporan.
Bupati Edi Damansyah menyampaikan apresiasi atas partisipasi masyarakat Kukar dalam upaya pengelolaan sampah. Ia menekankan pentingnya kerja kolektif untuk menangani sampah plastik dan menyampaikan arahan khusus kepada DLHK Kukar untuk berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
Langkah konkret yang dimaksud Bupati adalah menjalin kerja sama antara bank sampah desa dengan sekolah-sekolah tingkat SD dan SMP. Melalui skema ini, siswa diharapkan membawa sampah plastik dari rumah secara berkala dan menyetorkannya ke sekolah, yang kemudian akan dikelola oleh bank sampah.
"Ini bukan hanya soal lingkungan, tapi juga edukasi dan nilai ekonomis. Anak-anak akan belajar sejak dini bahwa sampah plastik punya nilai. Bahkan, hasil pengumpulan itu bisa menjadi tabungan mereka untuk kegiatan sekolah,” tutur Edi.
Ia berharap program ini bisa melibatkan peran keluarga dan diperluas ke seluruh wilayah Kukar. “Kita perlu ubah paradigma bahwa sampah adalah masalah. Kalau dikelola dengan bijak, sampah justru bisa menjadi peluang ekonomi,” pungkasnya. (Dri/Adv)