• Minggu, 02 November 2025
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur

DPMD Kutai Kartanegara



Suasana Kebersamaan Kebersamaan Sedekah Bumi Dusun Marangan

TENGGARONG, (KutaiRaya.com) Tradisi Sedekah Bumi atau Bersih Desa kembali digelar dengan khidmat oleh masyarakat Dusun Marangan, Desa Loh Sumber, Kecamatan Loa Kulu, pada Sabtu (24/5/2025), di Balai Dusun. Acara ini merupakan wujud rasa syukur masyarakat atas limpahan rezeki dan keselamatan yang diberikan oleh Allah SWT, sekaligus sarana mempererat tali silaturahmi antarwarga.

Kegiatan dibuka dengan doa bersama dan dilanjutkan dengan makan bersama seluruh elemen masyarakat. Tampak hadir dalam kegiatan ini Sekretaris DPMD Kukar Yusran Darma, Plt. Sekretaris Camat Loa Kulu Khairuddianata, Kepala Desa Loh Sumber Sukirno, serta sejumlah kepala desa dan tokoh masyarakat dari sekitar wilayah tersebut.

Sedekah bumi menjadi simbol penghormatan terhadap para leluhur yang telah mewariskan nilai-nilai kehidupan dan pembangunan kepada generasi saat ini.

Sekretaris DPMD Kukar Yusran Darma menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat positif karena mengandung nilai spiritual dan sosial yang tinggi.

"Sedekah bumi adalah bentuk kesadaran spiritual kita bahwa apa yang kita miliki adalah anugerah dari Allah SWT yang harus kita syukuri. Doa bersama mencerminkan ketaatan kita, dan semoga dengan ini masyarakat menjadi lebih kuat dan hidup penuh berkah," ujar Yusran.

Ia menambahkan, arah pembangunan Kutai Kartanegara yang tengah berjalan menuju "Kukar Idaman" juga menempatkan nilai-nilai keimanan, ketakwaan, dan pelestarian budaya sebagai prioritas utama. Oleh sebab itu, pelaksanaan kegiatan seperti ini harus terus dilestarikan dan didukung.

Sementara itu, Kepala Desa Loh Sumber Sukirno menyampaikan apresiasi yang tinggi atas penyelenggaraan kegiatan ini. Menurutnya, Sedekah Bumi adalah warisan luhur yang mencerminkan identitas dan jati diri masyarakat desa.

"Kami berkomitmen untuk terus menjaga dan melestarikan tradisi ini. Ini adalah potensi desa dan bagian dari kearifan lokal. Kami ingin agar generasi muda bisa melanjutkan tradisi ini agar tidak hilang ditelan zaman," ungkap Sukirno.

Ia juga menekankan bahwa panitia kegiatan merupakan warga desa sendiri, sebagian besar berasal dari kalangan pemuda. Pemerintah desa terus melakukan pembinaan agar generasi muda tidak hanya paham adat, tapi juga aktif terlibat dalam pelestariannya.

"Kelompok hadrah yang tampil tadi, mereka baru latihan dua bulan, tapi hasilnya luar biasa. Ini menunjukkan betapa besar potensi generasi muda dalam menjaga budaya," katanya.

Tradisi Sedekah Bumi di Desa Loh Sumber dilaksanakan setiap tahun pada bulan Syawal, setelah Idul Fitri dan menjelang Idul Adha. Kegiatan ini tersebar di tiga dusun, termasuk Dusun 2 (RT 7, 8, dan 9), dengan pelaksanaan bertahap hingga ke tingkat desa.

Sebagai puncaknya, pemerintah desa akan menggelar Festival Sedekah Bumi yang akan dikolaborasikan dengan Festival Budaya pada bulan November mendatang. Festival ini menjadi ajang tahunan untuk memperkuat nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong.

"Seluruh kegiatan ini dilakukan dengan semangat gotong royong. Selama satu minggu terakhir, warga dari semua kalangan anak-anak, pemuda, hingga orang tua bekerja bersama menyiapkan makanan, memasak, dan menata lokasi acara," tutup Sukirno. (DRI/ADVDPMDKUKAR)



Pasang Iklan
Top