(Kepala Bagian Kesra Kukar Dendy Fahreza)
TENGGARONG, (KutaiRaya.com) - Proses seleksi Beasiswa Kukar Idaman tahun 2025 kini telah memasuki tahapan penting, yakni verifikasi by system. Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Kabupaten Kutai Kartanegara, Dendy Fahreza, menyatakan bahwa tahapan ini ditargetkan selesai pada minggu ketiga bulan Mei, atau minggu ini.
Verifikasi by system dilakukan untuk memastikan keabsahan dan kelengkapan dokumen yang diunggah para pendaftar.
“Kami mengecek format dokumen, kesesuaian data, dan yang baru tahun ini kami libatkan Bankaltimtara untuk memverifikasi keaktifan rekening tabungan. Ini penting agar tidak terjadi gagal salur,” ujar Dendy, Rabu (21/5/2025).
Setelah tahapan ini rampung, proses dilanjutkan ke verifikasi dan validasi lapangan, yang biasanya memakan waktu dua minggu. Tahap ini dilakukan langsung ke satuan pendidikan atau perguruan tinggi tempat calon penerima beasiswa berkuliah, guna memastikan keabsahan data seperti surat aktif kuliah, IPK, hingga status semester.
Dendy mengungkapkan, kecurangan data masih kerap ditemukan. “Misalnya ada mahasiswa unggah data semester 6, tapi faktanya mereka sudah di semester 10. Atau pendaftar S2 dan S3 yang ternyata tidak benar-benar terdaftar di kampus tujuan,” jelasnya.
Verifikasi dari pihak kampus sangat menentukan kelolosan pendaftar. Ia juga mengakui bahwa sejumlah jadwal sempat mengalami keterlambatan, sebagian besar disebabkan tingginya jumlah pendaftar.
“Kami mohon maaf jika ada keterlambatan. Tapi komitmen kami tetap teguh untuk mendukung visi RPJMD Kukar hingga 2026,” tegasnya.
Adapun kuota beasiswa tahun ini terbagi dalam beberapa kategori. Untuk beasiswa tematik, program Kerjasama Matematika bersama Telkom University dan PKN STAN menyediakan 30 kuota. Sementara, Beasiswa Santri Lanjut Perguruan Tinggi yang bekerja sama dengan IIQ Jakarta dan PTIQ Jakarta menyediakan 20 kuota dengan skema pembiayaan penuh hingga 4 tahun.
Selain itu, Beasiswa Stimulan untuk santri pondok pesantren tersedia 200 kuota, mencakup kategori prestasi akademik, non-akademik, yatim piatu, dan prasejahtera. Kuota serupa juga diberikan untuk siswa SMA/sederajat. Sedangkan kategori D4-S1 menjadi yang paling banyak diminati, dengan kuota mencapai 867 orang melebihi target awal 800 berkat efisiensi anggaran. Untuk jenjang S2 tersedia 20 kuota, dan S3 sebanyak 10 kuota.
“Total anggaran untuk tahap pertama program ini berkisar di angka Rp9 miliar. Pengumuman penerima akan kami sampaikan dengan mekanisme serupa seperti tahun-tahun sebelumnya,” pungkas Dendy. (Dri/Adv)