• Selasa, 16 September 2025
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur

DPMD Kutai Kartanegara



Posyandu Bougenvile Kelurahan Bukit Biru Tenggarong

TENGGARONG, (KutaiRaya.com) Posyandu Bougenville I di Kelurahan Bukit Biru, Kecamatan Tenggarong, siap mengikuti penilaian posyandu tingkat Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) yang akan dilakukan tahun 2025 ini.

Salah satu kader Posyandu Bougenvile Bukit Biru, Siti Aminah, mengungkapkan bahwa tingkat kehadiran dalam kegiatan posyandu telah mencapai 100 persen, mencerminkan partisipasi masyarakat yang sangat tinggi.

"Kami di Bougenville I sudah siap mengikuti penilaian karena capaian hadirnya sudah 100 persen. Bahkan, kunjungan rumah pun rutin kami lakukan dengan dukungan penuh dari RT," ujar Siti Aminah.

Dukungan dari para ketua RT menjadi kekuatan tersendiri. RT yang tergabung dalam Posyandu Bougenville I antara lain RT 24, 4, 6, dan 7. Bahkan, lanjut Aminah, tidak jarang Bu RT turut mengantar lansia untuk datang ke posyandu. Kebersamaan ini menjadi poin penting yang akan diangkat dalam penilaian nanti.

Bougenville I akan menonjolkan tiga keunggulan dalam penilaian: pertama, pemberian doorprize setiap enam bulan; kedua, tingkat kehadiran yang sempurna; dan ketiga, keberadaan Bina Keluarga Balita (BKB) yang aktif memantau tumbuh kembang anak secara bulanan, termasuk aspek motorik dan sensorik.

"Pemantauan ini sangat penting. Misalnya, anak usia satu bulan sudah bisa tersenyum, dua bulan bisa melirik. Semua itu kami catat dan laporkan. Di tempat lain belum tentu ada yang seaktif ini," tegasnya.

Siti Aminah juga menekankan pentingnya penyuluhan berkelanjutan. Menurutnya, salah satu faktor keberhasilan posyandu adalah edukasi yang terus-menerus, termasuk tentang pola tidur dan rutinitas anak.

"Kalau anak tidur terlalu malam, itu bisa ganggu tumbuh kembangnya. Itu juga tugas kader untuk menyampaikan," katanya.

Dalam hal insentif, Aminah berharap ada penghargaan yang setimpal bagi kader yang menunjukkan kinerja tinggi. Namun untuk pembangunan fisik seperti gedung, menurutnya masih sulit karena keterbatasan lahan dan minimnya dukungan dari pihak luar seperti perusahaan.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar, Arianto, mengatakan bahwa pihaknya tengah mempersiapkan pelaksanaan penilaian posyandu sebagai bagian dari monitoring dan evaluasi rutin.

"Tujuan lomba posyandu ini bukan sekadar mencari juara, tetapi untuk mengukur pelaksanaan program posyandu di masing-masing wilayah. Yang masih kurang akan kami bina, sementara yang bagus akan kami apresiasi," ujar Arianto.

Ia menambahkan, Kukar saat ini memiliki sekitar 819 posyandu aktif. Target berikutnya adalah mengirim perwakilan ke tingkat provinsi. Namun, implementasi Permendagri Nomor 13 Tahun 2024 tentang posyandu berbasis Standar Pelayanan Minimal (SPM) masih dalam tahap penyusunan Peraturan Bupati (Perbup).

"Kami terus membina kader. Saat ini, dari lima kader per posyandu, tiga sudah terlatih, dua masih menunggu pelatihan karena keterbatasan anggaran. Fokus pelatihan masih pada pelayanan balita dan ibu hamil," jelasnya.

Ke depan, posyandu akan dilebur dalam sistem pelayanan yang lebih terintegrasi, mencakup enam bidang utama. DPMD akan tetap memegang peran dalam pembinaan kelembagaan, sementara pembinaan teknis akan dilakukan oleh OPD terkait.

Arianto menegaskan bahwa sinergi antar-perangkat daerah akan menjadi kunci keberhasilan penguatan posyandu. "Kami ingin memastikan semua berjalan sinergis, dan kader seperti di Bougenville I bisa menjadi contoh dalam upaya pencegahan stunting dan penguatan layanan dasar," pungkasnya. (DRI/ADVDPMDKUKAR)



Pasang Iklan
Top