(Camat Samboja, Damsik)
TENGGARONG, (KutaiRaya.com) Kecamatan Samboja di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus menunjukkan geliat positif sebagai wilayah pesisir yang strategis. Selain menjadi lumbung ikan, kawasan ini juga dikenal dengan budidaya rumput laut yang digarap serius oleh komunitas nelayan lokal, khususnya di wilayah Tanjung. Meski sempat terkendala oleh serangan virus pada tanaman rumput laut, semangat masyarakat tetap tinggi untuk mengembangkan sektor ini.
Camat Samboja, Damsik, mengungkapkan bahwa dari wilayah pesisir Tanjung hingga Muara Sembilang, nelayan memainkan peran penting dalam menjaga ketahanan pangan laut daerah.
“Kami melihat ada potensi besar, tak hanya dari tangkapan ikan, tetapi juga dari sektor budidaya yang mulai berkembang. Hanya saja memang beberapa kendala teknis seperti virus menjadi tantangan tersendiri,” katanya, Senin (12/5/2025).
Di samping sektor perikanan, geliat ekonomi di Samboja juga turut ditopang oleh pariwisata pesisir. Keindahan pantai dan kekayaan hayati laut mulai menarik perhatian wisatawan lokal. Hal ini menjadi peluang tambahan bagi nelayan untuk meningkatkan pendapatan melalui ekowisata dan penjualan produk olahan hasil laut.
Fasilitas penunjang seperti Tempat Pelelangan Ikan (TPI) yang sudah aktif, serta pelabuhan yang segera difungsikan, menjadi modal penting untuk memperkuat posisi Samboja sebagai sentra distribusi hasil laut.
“Meski pelabuhan belum diresmikan, tapi kehadirannya sangat dinantikan untuk memperlancar aktivitas ekonomi nelayan,” ujar Damsik.
Dari sisi pemerintah, sinergi lintas sektor terus digenjot. Damsik menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah kecamatan, OPD teknis, hingga komunitas nelayan. “Kami selalu dorong agar pengajuan bantuan dilakukan resmi melalui proposal. Ini demi memastikan distribusi bantuan tepat sasaran dan sesuai kebutuhan,” jelasnya.
Berbagai bentuk bantuan dari Pemkab Kukar pun diakui sangat membantu. Nelayan di kawasan Kuala Samboja telah menerima kapal, mesin, alat tangkap, dan modal usaha yang memperkuat kemandirian mereka. Bantuan ini turut mempercepat pemulihan ekonomi pesisir pasca-pandemi dan tantangan lingkungan lainnya.
Menurut Damsik, keberhasilan Samboja tak lepas dari semangat gotong royong dan rasa syukur masyarakat, yang kerap melakukan kegiatan sosial dan keagamaan bersama sebagai bentuk kekompakan komunitas nelayan.
“Kegiatan seperti doa bersama nelayan bukan sekadar tradisi, tapi juga penguat solidaritas untuk menjaga laut dan mata pencaharian mereka,” tambahnya.
Dengan berbagai potensi yang dimiliki serta dukungan penuh dari pemerintah, Samboja semakin mantap menapaki jalur sebagai sentra perikanan unggulan.
"Harapan kami, pengembangan kawasan ini tidak hanya meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal, tetapi juga menjadikan Kukar sebagai salah satu pionir industri perikanan di Kalimantan Timur." tutupnya. (Dri/Adv)