TENGGARONG, (KutaiRaya.com) Pemerintah Desa Muara Siran, Kecamatan Muara Kaman, terus berupaya menggerakkan roda perekonomian desa melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Hingga saat ini, dua jenis usaha telah dijalankan, yakni unit simpan pinjam dan pengelolaan air bersih.
Kepala Desa Muara Siran, Ishan Mashor, menjelaskan bahwa usaha air bersih baru mulai dijalankan sejak 2024. Meskipun tergolong baru, usaha ini sudah menunjukkan kemajuan signifikan.
"Ketika saya mulai menjabat, pelanggan air bersih hanya 78 orang. Kini sudah mencapai 300 pelanggan," ujar Ishan saat dikonfirmasi Kamis (8/5/2025).
Air bersih tersebut bersumber dari air sungai yang kemudian diproses menggunakan instalasi Water Treatment Plant (WTP) sebelum disalurkan ke rumah warga. Dengan pertumbuhan jumlah pelanggan, unit ini kini telah mampu menutupi biaya operasional secara mandiri, termasuk gaji pegawai.
Selain itu, BUMDes juga menjalankan usaha simpan pinjam dengan sistem pinjaman bergulir. Masyarakat bisa meminjam dana tanpa harus memiliki simpanan.
"Misalnya, warga meminjam Rp10 juta, lalu mengangsur Rp1 juta per bulan selama setahun. BUMDes mendapat keuntungan Rp2 juta," jelas Ishan.
Sayangnya, dari sejumlah unit usaha yang sempat direncanakan, hanya dua unit ini yang berjalan lancar. Pemerintah desa tetap memberikan modal untuk menopang operasional BUMDes.
Terkait penghasilan, Ishan menyebut belum ada laporan resmi dari pengelola BUMDes, namun diperkirakan masing-masing unit usaha menghasilkan sekitar Rp2 hingga Rp3 juta per bulan. Ia berharap potensi ini terus ditingkatkan dengan dukungan infrastruktur desa yang lebih baik.
"Yang paling kami harapkan adalah akses jalan antar desa yang layak. Jika jalan bagus, usaha bisa lebih berkembang. Kami juga siap mendukung pengadaan sarana transportasi seperti perahu atau kendaraan darat," tegasnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Pengembangan Ekonomi Desa DPMD Kukar, Asmi Riyandi Elvandar, menyatakan pihaknya telah menerbitkan peraturan bupati untuk mendorong kemitraan antara BUMDes dan perusahaan.
"Kami ingin membina BUMDes agar menjalin kerja sama strategis dengan perusahaan sekitar, seperti yang dilakukan BUMDes di Desa Sungai Payang. Ini penting karena tidak semua desa punya potensi usaha yang bisa langsung digarap," terang Asmi.
Upaya ini diharapkan mampu mendorong aktivitas ekonomi desa, terutama di wilayah terpencil yang kesulitan mengembangkan usaha mandiri. (DRI/ADVDPMDKUKAR)