• Selasa, 16 September 2025
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur

Diskominfo Kutai Kartanegara




TENGGARONG, (KutaiRaya.com) Pembangunan Bank Sampah Asri di Bukit Biru merupakan bentuk dukungan dari Pemerintah Daerah melalui, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kutai Kartanegara, untuk mengurai sampah yang ada di TPA.

Kepala DLHK Kukar, Slamet Hadiraharjo, mengatakan bahwa bank sampah ini merupakan bentuk nyata dari kepedulian pimpinan daerah terhadap permasalahan sampah yang semakin kompleks.

"Terima kasih. Tadi sudah disampaikan oleh Bapak Bupati terkait pembangunan Bank Sampah Asri di Bukit Biru. Ini menunjukkan komitmen pimpinan daerah dalam meminimalkan jumlah sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA)," ujar Slamet usai kegiatan peresmian, Rabu (7/5/2025).

Menurutnya, keberadaan bank sampah menjadi solusi strategis dalam memperpanjang usia operasional TPA Bekotok. Dengan sistem pemilahan yang baik, sampah yang dikirim ke TPA diharapkan hanya berupa residu yang tidak lagi bisa diolah atau dimanfaatkan.

"Kami ingin mendorong agar ke depan, tidak hanya Bukit Biru yang memiliki bank sampah, tetapi juga desa-desa lain dan sekolah-sekolah. Selain mengurangi volume sampah, pengelolaan sampah yang bernilai jual ini juga bisa meningkatkan pendapatan masyarakat," tambah Slamet.

DLHK Kukar turut memfasilitasi kebutuhan teknis bank sampah, seperti alat pres sampah dan kendaraan angkut. Peralatan tersebut berasal dari Program Dedikasi, yang merupakan program pemerintah pusat untuk mendukung pembangunan dan pengelolaan sampah secara terpadu.

"Program tersebut menyediakan satu paket lengkap berupa tempat pengelolaan sampah, alat pemilah, alat pres, dan kendaraan angkut. Ini sangat membantu upaya kami dalam memperluas pengelolaan sampah berbasis masyarakat," jelasnya.

Slamet juga mengungkapkan bahwa pada tahun 2024, dua titik bank sampah telah direalisasikan yakni di Maluhu dan Bukit Biru. Namun, untuk tahun 2025, pihaknya masih melakukan penyesuaian akibat kendala teknis dalam penganggaran.

"Ada beberapa kegiatan yang belum bisa ter-cover karena kesalahan pencantuman nomor rekening dan SPD. Tapi kami optimis di perubahan anggaran nanti, permasalahan ini bisa diperbaiki sehingga program tetap dapat dilanjutkan,"tutupnya. (adv/dri)



Pasang Iklan
Top