• Selasa, 16 September 2025
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur

Dinas Pariwisata Kutai Kartanegara



TENGGARONG, (KutaiRaya.com)Kecamatan Loa Kulu, Kutai Kartanegara, terus mengembangkan potensi wisata dan sejarah sebagai sektor unggulan. Pemerintah setempat berharap masyarakat turut berperan aktif dalam menjaga serta mempromosikan kekayaan daerah ini, yang telah mendapat perhatian dari berbagai pihak, termasuk pemerintah provinsi dan bahkan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Camat Loa Kulu Ardiansyah, melalui Plt. Sekretaris Camat Khairuddianata, menyebut pariwisata saat ini menjadi sektor yang paling menonjol dan terus didorong pengembangannya bersama masyarakat desa. Beberapa objek wisata alam yang menjadi unggulan antara lain Batu Lepek dan air terjun di Jonggon Jaya. Namun, ada juga tantangan, karena beberapa destinasi kini mulai kurang terawat.

"Oleh karena itu, kami mendorong agar masyarakat ikut menjaga dan merawat potensi wisata yang ada. Infrastruktur dasarnya sudah tersedia, tinggal bagaimana kita kelola bersama agar tetap menarik dan berkelanjutan," ujar Khairuddianata Senin (5/5/2025).

Tak kalah penting, Loa Kulu juga memiliki kekuatan besar dalam sektor sejarah. Berdasarkan pemetaan pemerintah kecamatan, terdapat sekitar 53 titik situs sejarah yang tersebar di sejumlah desa seperti Loh Sumber, Ponoragan, Loa Kulu Kota, Sepakat, hingga Jembayan. Salah satu yang paling dikenal adalah situs kuburan kuno di Jembayan yang masih sering dikunjungi.

Pihak kecamatan juga sempat dilibatkan dalam rute kapal wisata yang digagas Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur. Meskipun belum masuk dalam 20 destinasi unggulan, kawasan ini tetap menarik perhatian karena nilai sejarahnya yang kuat.

"Waktu itu tamu hanya sempat berhenti di Gedung Magazijn, tapi respons mereka positif setelah dikenalkan dengan beberapa titik sejarah," ungkapnya.

Salah satu situs fisik yang masih berdiri tegak hingga kini adalah Tugu Pembantaian Jepang. Bahkan, pihak dari IKN pun telah dikenalkan dengan situs tersebut dalam kunjungan kerja mereka ke Loa Kulu, menandakan potensi sejarah ini bisa menjadi bagian dari narasi nasional.

Dukungan dari pemerintah, baik kabupaten maupun provinsi, disebut sudah ada, meski masih belum konsisten.

"Kami berharap ada keberlanjutan. Fokus anggaran memang terbagi untuk banyak sektor, tapi pariwisata ini bisa jadi penggerak ekonomi lokal yang kuat," kata Khairuddianata.

Ia juga mengapresiasi inisiatif warga yang sudah mulai membangun penanda wisata secara swadaya.

Kabid Pengembangan Destinasi Pariwisata Dispar Kukar, M. Ridha Fatrianta, menyatakan pihaknya siap memberi dukungan untuk objek wisata yang sudah memiliki Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).

"Kami akan bantu dari segi pengembangan dan penyediaan sarana-prasarana. Harapannya, Loa Kulu bisa dikenal lebih luas sebagai destinasi unggulan Kukar," ujarnya. (adv/dri)



Pasang Iklan
Top