(Salah satu Pos Kamling di Kelurahan Maluhu, Tenggarong. Inset: Kabid Pemberdayaan Masyarakat dan Pengembangan Ekonomi Desa, Asmi Riyandi Elvandar)
TENGGARONG (KutaiRaya.com) Di tengah perkembangan zaman yang serba modern, semangat gotong royong dalam menjaga keamanan lingkungan tetap terjaga ditingkat Rukun Tetangga (RT) di Kutai Kartanegara (Kukar).
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar pun memberikan apresiasi kepada RT yang masih aktif menjalankan Sistem Keamanan Lingkungan (Siskamling) secara rutin.
Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Pengembangan Ekonomi Desa, Asmi Riyandi Elvandar, mengungkapkan bahwa keberadaan Siskamling bukan sekadar bentuk pengamanan lingkungan, tetapi juga menjadi simbol kuatnya interaksi sosial di masyarakat.
"Di tengah kesibukan masyarakat saat ini, masih adanya RT yang aktif melaksanakan Siskamling membuktikan bahwa rasa kepedulian dan gotong royong tetap hidup," ujarnya, Senin (28/04/2025).
Menariknya, beberapa RT di Kukar tidak sekadar menjalankan Siskamling sebagai rutinitas, tetapi juga berinovasi agar kegiatan ini lebih bernilai dan menarik partisipasi warga. Salah satu contoh sukses datang dari Kelurahan Maluhu, yang Poskamling-nya berhasil meraih juara dalam lomba Siskamling tingkat Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).
Elvandar menjelaskan bahwa Poskamling di Maluhu memiliki keunikan tersendiri, yakni dilengkapi dengan taman baca. Inovasi ini terbukti efektif dalam meningkatkan partisipasi warga, terutama kalangan muda, yang kini lebih antusias bergabung dalam sistem penjagaan lingkungan.
"Dengan adanya taman baca, warga yang berjaga bisa sekaligus menambah wawasan, sehingga Siskamling tidak terasa membosankan," katanya.
Selain itu, budaya iuran beras yang masih dipertahankan oleh warga setempat juga menjadi faktor yang mendukung keberlanjutan kegiatan Siskamling. Iuran ini digunakan untuk menyediakan konsumsi ringan bagi petugas jaga, sekaligus mempererat kebersamaan antarwarga.
"Kebiasaan seperti ini perlu terus dilestarikan karena mencerminkan nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong yang sudah menjadi bagian dari identitas sosial kita," tambahnya.
DPMD Kukar berharap inovasi seperti yang dilakukan oleh warga Maluhu dapat menjadi inspirasi bagi RT lain. Menurut Elvandar, Siskamling bukan hanya soal menjaga keamanan lingkungan, tetapi juga bisa menjadi wadah interaksi sosial yang memperkuat solidaritas masyarakat.
"Ketika warga merasa memiliki tanggung jawab bersama dalam menjaga lingkungan, maka hubungan sosial juga akan semakin erat," jelasnya.
Elvandar menambahkan, DPMD Kukar berencana untuk mendorong lebih banyak RT agar mengadopsi konsep Siskamling berbasis sosial dan edukatif.
Dengan begitu, kegiatan ini tidak hanya menjaga keamanan, tetapi juga membawa manfaat tambahan bagi masyarakat, baik dari segi kebersamaan maupun peningkatan kualitas hidup. (adv/dri)