• Kamis, 18 Desember 2025
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur

DPMD Kutai Kartanegara



TENGGARONG (KutaiRaya.com) Program Rp50 juta per RT terbukti membawa dampak nyata bagi kemajuan Desa Tukung Ritan, Kecamatan Tabang.

Kepala Desa Tukung Ritan, Ubang Ului, mengungkapkan bahwa dana tersebut telah dimanfaatkan optimal oleh warga, terutama untuk pembangunan jalan lingkungan dan fasilitas umum lainnya.

Yang menarik, pengelolaan dana diserahkan langsung kepada masing-masing RT. Hasilnya, masyarakat terlibat aktif mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan.

"Warga gotong royong memperbaiki jalan, merenovasi balai pertemuan, bahkan ikut menyumbang untuk kegiatan adat dan budaya," ujar Ubang Minggu (4/5/2025).

Kolaborasi ini dinilai mampu meningkatkan rasa kepemilikan dan solidaritas antarwarga. Tak hanya soal infrastruktur, dana RT ini juga menjadi penyokong kegiatan budaya lokal.

Beberapa RT menyisihkan anggaran untuk mendukung festival dan acara adat, seperti Festival Mecaq Undat. Meski nilainya tidak besar, kontribusi tersebut membuat masyarakat semakin antusias mengikuti kegiatan desa.

"Kita lihat langsung bagaimana semangat warga meningkat saat mereka merasa dilibatkan," tambah Ubang.

Desa Tukung Ritan yang terdiri dari 6 RT dan dihuni 1.794 jiwa kini menunjukkan perkembangan pesat. Dana Rp50 juta per RT juga sempat digunakan secara darurat untuk mendukung kebutuhan kesehatan, seperti transportasi ke kota, jika ada warga yang membutuhkan layanan medis mendesak. Hal ini dilakukan secara terbatas dan bijak, mengingat sektor kesehatan dan pendidikan sebagian besar sudah ditopang dari Dana Desa.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar, Arianto, menambahkan bahwa dana RT bukan hanya ditujukan untuk pembangunan fisik, tapi juga pemberdayaan ekonomi. Ia menyarankan agar dana bisa diarahkan untuk pelatihan keterampilan, seperti menjahit, kerajinan tangan, atau pengolahan hasil pertanian yang bisa meningkatkan pendapatan keluarga.

"Alhamdulillah, program ini sudah dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat. Yang penting adalah bagaimana dana ini digunakan secara kreatif, tepat sasaran, dan sesuai kebutuhan warga," jelas Arianto.

Menurutnya, dengan kolaborasi yang baik antara pemerintah desa dan masyarakat, program ini bisa menjadi fondasi kuat menuju desa yang mandiri dan sejahtera.

Dengan semangat gotong royong dan partisipasi aktif warga, Desa Tukung Ritan kini menjadi contoh nyata bagaimana bantuan keuangan bisa berdampak besar jika dikelola secara transparan, inklusif, dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat. (adv/dri)



Pasang Iklan
Top