• Minggu, 02 November 2025
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur

Dinas Pariwisata Kutai Kartanegara




TENGGARONG, (KutaiRaya.com) - Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) melalui Dinas Pariwisata Kabupaten Kutai Kartanegara terus mendorong penguatan sektor seni pertunjukan dan pengembangan pemasaran pariwisata daerah. Fokus ini menjadi bagian penting dalam upaya memajukan ekonomi kreatif serta meningkatkan daya tarik destinasi wisata berbasis budaya lokal.

Kabid Pengembangan Ekonomi Kreatif (Ekraf) Dinas Pariwisata Kukar, Zikri Umulda, menjelaskan bahwa wilayah Kukar memiliki kekayaan budaya yang tersebar di berbagai kecamatan, baik di daerah pesisir maupun hulu.

"Sudah pasti di daerah pesisir banyak kebudayaan yang berkembang, karena sebagian besar penduduknya berasal dari etnis Bugis. Di daerah hulu, kita juga melihat keberagaman budaya dan seni pertunjukan yang sangat kaya," ujarnya Jumat (2/5/2025).

Keberagaman ini, menurut Zikri, menjadi kekuatan utama dalam merancang program pengembangan seni budaya dan pariwisata. Namun, untuk menentukan seni pertunjukan mana yang akan dijadikan unggulan daerah, pihaknya masih akan melakukan pembahasan lebih lanjut.

"Kalau ditanya mana yang akan kami usung sebagai unggulan, itu akan dibahas dalam rapat kerja bidang pariwisata yang akan datang," jelasnya.

Zikri menambahkan bahwa pendekatan yang akan digunakan bersifat partisipatif, di mana hasil rumusan program unggulan akan melibatkan pelaku seni, tokoh masyarakat, hingga pemangku kebijakan di tingkat kecamatan. Dengan begitu, arah pengembangan pariwisata benar-benar berangkat dari kekuatan lokal yang ada di masyarakat.

Selain pembinaan seni pertunjukan, strategi pemasaran juga menjadi fokus penting. Dinas Pariwisata Kukar akan memanfaatkan berbagai kanal promosi, baik konvensional maupun digital, untuk mengenalkan kekayaan budaya Kukar ke khalayak yang lebih luas.

“Kita harus bisa menjual potensi yang kita miliki secara menarik dan strategis, terutama di era digital ini,” tambahnya.

Upaya ini juga diharapkan dapat mendorong peningkatan ekonomi masyarakat, khususnya pelaku seni dan usaha mikro di sekitar destinasi wisata. Keterlibatan komunitas lokal menjadi kunci agar pariwisata yang dibangun bukan hanya menarik, tapi juga berkelanjutan dan inklusif.

Zikri menyebut bahwa pengembangan potensi lokal akan tetap memperhatikan karakteristik dan kebutuhan tiap wilayah. Tidak semua strategi bisa disamaratakan.

“Apa yang cocok di pesisir, belum tentu cocok di hulu. Maka pendekatannya harus kontekstual dan fleksibel,” tuturnya.

Dengan langkah pembinaan dan penguatan pemasaran ini, Dinas Pariwisata Kukar optimis bisa membentuk ekosistem pariwisata berbasis budaya yang kuat, mampu menarik wisatawan, dan memperkuat identitas lokal masyarakat Kutai Kartanegara. (Dri/Adv)



Pasang Iklan
Top