
TENGGARONG, (KutaiRaya.com) Dinas Pariwisata Kutai Kartanegara (Dispar Kukar) melalui Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata terus mendorong kemajuan desa wisata dengan melakukan pendampingan langsung ke lapangan. Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah kunjungan ke Desa Kersik, Desa Sumber Sari, dan Desa Sangkuliman.
Kabid Pengembangan Destinasi Pariwisata, M. Ridha Fatrianta, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari persiapan program pendampingan untuk desa wisata di wilayah Kukar.
“Kami lakukan koordinasi awal, karena masing-masing desa punya permasalahan yang berbeda, sehingga pendekatan solusinya juga harus berbeda,” ujarnya Rabu (30/4/2025).
Untuk mendukung langkah ini, Dispar Kukar menggandeng kalangan akademisi dari berbagai perguruan tinggi di Kalimantan Timur, guna memberikan pendekatan ilmiah dan teknis sesuai kebutuhan masing-masing desa. “Kita ibaratkan seperti mengobati penyakit, ya harus tahu dulu gejalanya dan resep yang pas,” tambah Ridha.
Sebagai contoh, di Desa Kersik ditemukan potensi pengembangan baru melalui produk berbasis ikan bandeng. Rencananya, desa ini akan dibantu dalam mendesain dan mengolah potensi ikan bandeng menjadi daya tarik wisata baru yang bernilai jual tinggi.
Sementara itu, di Desa Sumber Sari, pembaruan ikon desa wisata menjadi fokus pembahasan. Masih dalam tahap diskusi, namun ada rencana untuk menghadirkan ikon baru yang lebih menarik dan dapat meningkatkan identitas wisata desa.
Sedangkan untuk Desa Sangkuliman, pendampingan akan difokuskan pada penguatan sumber daya manusia serta optimalisasi potensi alam dan budaya yang ada.
“Kami ingin desa-desa ini punya karakter kuat dan khas, agar bisa bersaing dan mandiri dalam mengelola pariwisata,” jelas Ridha.
Dalam rangkaian kegiatan ini, nantinya juga akan dilaksanakan pelatihan-pelatihan yang melibatkan akademisi dari Politeknik Negeri Samarinda. Fakultas Teknik akan membantu dalam desain produk, pembangunan infrastruktur sederhana, dan pemberdayaan masyarakat secara teknis.
"Dengan langkah kolaboratif antara pemerintah daerah, desa, dan akademisi, kami dari Dispar Kukar berharap desa wisata di Kutai Kartanegara tidak hanya berkembang dalam aspek fisik, tetapi juga mampu menciptakan nilai ekonomi dan sosial yang berkelanjutan bagi masyarakat setempat." tutupnya (Dri/Adv)