TENGGARONG, (KutaiRaya.com) Pemerintah Kecamatan Muara Kaman terus mendorong produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) agar bisa menembus pasar di luar daerah.
Camat Muara Kaman, Barliang, menyampaikan bahwa meskipun produk lokal seperti kopi dan roti balok sudah mulai dikenal, pemasaran masih menjadi tantangan utama yang harus dihadapi.
Menurut Barliang, salah satu kendala terbesar yang dihadapi pelaku UMKM adalah keterbatasan dalam strategi pemasaran. “Kalau ditanya produk UMKM, selain kopi, pemasarannya saat ini masih terbatas di lingkungan sekitar kita saja,” ujarnya Kamis (1/5/2025).
Untuk itu, pihak kecamatan telah mulai mengedukasi pelaku UMKM mengenai pentingnya kemasan yang menarik dan strategi branding. PKK Kabupaten Kutai Kartanegara pun berharap adanya pusat oleh-oleh di Tenggarong yang dapat menjadi etalase bersama produk-produk dari setiap kecamatan.
"Biasanya kalau tamu datang ke Kukar, pasti ke Tenggarong dulu. Idealnya, ada kios yang bisa mempromosikan semua produk UMKM daerah,"katanya.
Namun sayangnya, semangat produksi ibu-ibu pelaku UMKM masih belum diimbangi dengan kemampuan pemasaran yang efektif. Banyak di antara mereka yang belum memahami pentingnya penggunaan bahasa promosi yang tepat serta manfaat dari branding dalam membangun citra produk.
Barliang menambahkan ada beberapa produk unggulan Muara Kaman seperti ikan asin bahkan sudah menembus pasar Jakarta dan Surabaya, namun tanpa membawa identitas daerah asalnya. Produk-produk tersebut justru dipasarkan dengan merek dari luar daerah. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun kualitas produk unggul, identitas lokal belum ikut terangkat.
Perubahan mulai terasa sejak kepemimpinan Bupati Edi Damansyah, yang memberikan perhatian lebih terhadap pengembangan UMKM. Saat ini, sudah ada pembeli dari luar daerah yang langsung datang ke Muara Kaman untuk mendapatkan produk lokal, sebuah kemajuan yang menggembirakan bagi pelaku usaha setempat.
Meski begitu, tantangan untuk membawa nama Muara Kaman dikenal lewat produk-produknya masih cukup besar. “Ini masih menjadi bahan pemikiran kami, bagaimana caranya agar nama kecamatan dan UMKM lokal kita bisa benar-benar dikenal,” imbuhnya.
Dengan sinergi antara pemerintah, PKK, dan pelaku UMKM, harapan untuk menjadikan Muara Kaman sebagai salah satu pusat penghasil produk unggulan Kutai Kartanegara bukan hal yang mustahil di masa depan. (adv/dri)