
(Kabid Pengembangan Destinasi Pariwisata, M. Ridha Fatrianta)
TENGGARONG, (KutaiRaya.com) - Dalam upaya meningkatkan kualitas pariwisata di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Dinas Pariwisata (Dispar) Kukar bakal melaksanakan berbagai program pengembangan wisata berkelanjutan. Salah satunya pembinaan dan sertifikasi untuk Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).
Kabid Pengembangan Destinasi Pariwisata, M. Ridha Fatrianta, mengungkapkan bahwa tahun ini pihaknya fokus pada kegiatan pembinaan melalui pelatihan dan sertifikasi untuk para pelaku pariwisata.
"Kami memberikan berbagai jenis sertifikasi, termasuk sertifikasi bagi pelaku usaha sektor pariwisata dan sertifikasi layak higienis yang wajib dimiliki pelaku usaha yang ingin meningkatkan izin usaha mereka," ujar Ridha, Senin (28/4/2025).
Sertifikasi layak higienis menjadi salah satu syarat penting dalam peningkatan izin usaha di sektor pariwisata. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap usaha pariwisata memenuhi standar kebersihan dan kesehatan yang layak.
Selain itu, Dispar Kukar juga melaksanakan sertifikasi untuk pemandu wisata yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan profesionalisme para pemandu yang bekerja di sektor pariwisata.
Selain sertifikasi, Dispar Kukar juga memberikan pelatihan untuk kelompok sadar wisata (Pokdarwis), terutama dalam pengelolaan homestay. Pelatihan ini dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan.
Ridha menambahkan bahwa mereka juga memberikan bantuan untuk pengembangan homestay di beberapa kawasan, seperti di Pela, Tanjung Tamakno, dan Muara Enggelam.
"Kami berfokus pada pengembangan homestay yang dapat memenuhi standar internasional, mengingat kawasan tersebut berorientasi pada ekowisata," jelasnya.
Di samping itu, Dispar Kukar terus melanjutkan bantuan kepada desa-desa wisata lainnya, seperti Desa Bangun Rejo dan Desa Kersik. Rencana jangka panjang mereka juga mencakup bantuan untuk pengembangan desa wisata di Bhuana Jaya. Salah satu langkah yang sedang disusun adalah pembentukan kelompok Pokdarwis baru di desa-desa yang berpotensi sebagai tujuan wisata. Desa Sanggulan, misalnya, sudah memiliki paket wisata yang siap dipromosikan.
Namun, untuk mendapatkan bantuan dari Dispar Kukar, kelompok Pokdarwis harus mengajukan proposal setahun sebelumnya. Proses verifikasi yang ketat dilakukan untuk memastikan bahwa bantuan yang diberikan tepat sasaran.
"Kami akan memverifikasi proposal yang masuk, melihat dari sisi kelembagaan kelompok, kesesuaian usulan, hingga kondisi fisik yang akan dibantu," kata Ridha.
Proses ini bertujuan agar setiap bantuan yang diberikan dapat meningkatkan kualitas dan daya saing destinasi wisata di Kukar.
Dengan berbagai upaya dan kerjasama yang terjalin, Dispar Kukar optimis bahwa pariwisata di daerah ini akan semakin berkembang dan menarik lebih banyak wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.
"Fokus utama kami adalah pengembangan berkelanjutan yang melibatkan masyarakat setempat untuk bersama-sama meningkatkan potensi wisata di Kutai Kartanegara." tutupnya. (Dri/Adv)