(Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kukar, Wiyono)
TENGGARONG, (KutaiRaya.com) - Proyek pembangunan Jembatan Sebulu di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus menunjukkan perkembangan. Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kukar, Wiyono, memastikan bahwa proses pembangunan tetap berjalan meskipun menghadapi sejumlah tantangan teknis di lapangan.
Wiyono mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya tengah fokus pada proses lelang untuk pembangunan jalan pendekat jembatan, sebagai langkah awal sebelum pengerjaan struktur utama jembatan dilanjutkan.
“Jembatan Sebulu terus berlanjut, ini kita sedang melakukan lelang jalan pendekatnya,” ujar Wiyono Senin (14/4/2025)
Ia menjelaskan bahwa di sisi sungai terdapat kendala terkait kedalaman pancang jembatan. Permasalahan ini cukup kompleks dan dapat menghambat proses pembangunan apabila langsung dilelang bersamaan dengan struktur utama jembatan. Oleh karena itu, pihaknya memutuskan untuk memprioritaskan pembangunan jalan pendekat terlebih dahulu.
“Kalau itu kemudian kita lelang tahun ini akan menghambat, jadi kita lakukan lelang jalan pendekat dulu. Posisinya dekat masjid,” lanjutnya.
Jalan pendekat yang direncanakan memiliki panjang sekitar 2,1 hingga 2,8 kilometer. Jalan ini akan menembus hingga ke kawasan sekitar Masjid, yang menjadi titik penting dalam arah pengembangan wilayah darat di kawasan tersebut. Karena, di ujung jalan tersebut juga direncanakan akan dibangun bundaran kecil untuk mengatur simpangan lalu lintas.
“Jalan darat menjadi arah pengembangan kita, pendekatnya ada 2,1 atau 2,8 kilometer tembusnya ke Masjid. Mungkin akan kita buat bundaran kecil di sana yang ada simpangan itu,” jelas Wiyono.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa proses pembebasan lahan untuk jalan pendekat ini juga tengah berlangsung. Lebar lahan yang akan digunakan berkisar antara 10 hingga 12 meter. Dari sisi anggaran, proyek ini memerlukan dana yang tidak sedikit, dengan estimasi lebih dari Rp100 miliar.
“Proses pembebasan lahannya juga sudah berproses, lebarnya ada sekitar 10 atau 12 meter. Anggarannya sekitar Rp 100 miliar lebih,” pungkasnya. (Dri/Adv)