TENGGGARONG (KutaiRaya.com) Hingga saat ini, sejumlah kendaraan warga khususnya di Kecamatan Tenggarong mengalami kerusakan yang diduga usai melakukan pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) baik di SPBU maupun pengecer.
Salah satu mekanik bengkel di Tenggarong Tri mengatakan, dalam sehari kendaraan motor yang masuk dengan permasalahan brebet atau tak lancar ketika berkendara, ada sekitar 5 unit motor. Hal ini telah dirasakan sejak bengkel yang ditempati kerja mulai buka pasca lebaran Idul Fitri 2025.
"Rata rata penyakit motor yang masuk ke bengkel ini ialah tak lancar ketika dibawa jalan," kata Tri pada Kutairaya, Kamis (10/4/2025).
Sehingga hal ini harus dilakukan pengurasan pada BBM yang didalam penampungan kendaraan bermotor dan harus diganti filter minyak.
Ia juga heran dengan kejadian yang aneh ini, sebab persoalan ini dialami oleh banyak orang tapi tidak semua orang atau kendaraan yang mengalami kerusakan.
"Pengendara yang datang ke bengkel pasti mengeluh, karena motor yang biasa dikendarainya itu awalnya lancar, tapi tiba tiba macet meskipun motor baru," ucapnya.
Sementara pengendara motor Roni menyebutkan, motor yang sering dikendarai mengalami kendala tak lancar saat digunakan. Padahal motor ini keluaran tahun 2024.
"BBMnya tadi dikuras dan diganti spare part yang ada di dalam penampungan BBM, serta diganti dengan BBM baru,"sebut Roni.
Sementara itu Ketua Komisi IV DPRD Kukar Andi Faisal juga mengalami hal yang sama pada kendaraan yang dimilikinya. Tapi ketika dilakukan sidak, ternyata kondisinya aman aman saja.
"Ini sangat membingungkan, karena secara fakta di lapangan banyak yang mengalami kendaraanya bermasalah, termasuk motor saya,"ucap Andi Faisal.
Menurutnya, masyarakat biasa untuk membedakan BBM yang dikonsumsi itu aman atau tidak hanya dari warna. Hal ini menjadi perhatian bersama termasuk dari DPRD Kaltim.
"Kejadian ini dinilai terlalu pintar modus operandi yang dilakukan oleh pelaku. Kami minta Pertamina harus fair dan pro aktif, sehingga kita bisa mengetahui masalah ini," pungkasnya. (ary)