• Selasa, 16 September 2025
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur

Diskominfo Kutai Kartanegara



(Plt. Kepala DP3A Kukar, Hero Suprayetno)


TENGGARONG, (KutaiRaya.com) Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kutai Kartanegara terus menggiatkan berbagai program guna meningkatkan kualitas perempuan dalam pembangunan.

Plt. Kepala DP3A Kukar, Hero Suprayetno, menegaskan bahwa program-program yang dijalankan mencakup berbagai aspek, termasuk sosial, politik, ekonomi, dan budaya. Salah satu fokus utama DP3A Kukar adalah meningkatkan keterlibatan perempuan dalam berbagai sektor, termasuk dunia politik.

"Seperti contoh, jumlah perempuan di DPRD Kukar terus mengalami peningkatan setiap periode pemilihan. Saat ini, terdapat 11 anggota DPRD dari unsur perempuan, mendekati target 30% keterwakilan perempuan sesuai amanah undang-undang," ujarnya, Jumat (28/3/2025).

Selain bidang politik, DP3A Kukar juga menaruh perhatian besar pada pengentasan kemiskinan dan upaya pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Berdasarkan hasil riset yang dilakukan bersama pusat kajian di Universitas Mulawarman, ditemukan bahwa 82% faktor penyebab permasalahan ini berasal dari kondisi ekonomi. Oleh karena itu, DP3A Kukar berfokus pada pemberdayaan perempuan kepala keluarga, yang mencakup perempuan yang berstatus janda maupun mereka yang memiliki suami tidak bekerja atau mengalami kondisi kesehatan yang tidak memungkinkan untuk mencari nafkah.

Dalam rangka meningkatkan kapasitas perempuan kepala keluarga, DP3A Kukar bekerja sama dengan berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) serta organisasi perempuan, baik yang dibentuk pemerintah maupun berbasis masyarakat, seperti Muslimat NU dan Gabungan Organisasi Wanita.

Program pemberdayaan yang dilakukan mencakup pelatihan keterampilan, peningkatan akses terhadap kesempatan kerja, serta bantuan sosial bagi mereka yang sudah tidak produktif.

"Kami juga fokus pada permasalahan pernikahan dini, yang sering kali terjadi karena faktor ekonomi. Banyak perempuan kepala keluarga yang tidak mampu menanggung beban ekonomi, sehingga mereka menikahkan anak-anaknya di usia dini. Padahal, pernikahan anak berisiko tinggi dari segi kesehatan, psikologis, dan ekonomi, serta sering kali berujung pada perceraian," ungkapnya.

Selain itu, kekerasan dalam rumah tangga juga menjadi perhatian serius DP3A Kukar. Faktor ekonomi yang sulit sering kali memicu konflik dalam rumah tangga, yang berujung pada kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Untuk mengatasi hal ini, DP3A Kukar berupaya memperkuat program edukasi dan perlindungan bagi perempuan serta mendorong akses yang lebih baik terhadap alat kontrasepsi bagi keluarga miskin guna mencegah beban ekonomi yang lebih besar.

Ke depan, DP3A Kukar berkomitmen untuk terus meningkatkan upaya pemberdayaan perempuan kepala keluarga tanpa batasan usia, selama mereka masih produktif dan membutuhkan dukungan. Sementara bagi mereka yang sudah tidak produktif, DP3A Kukar akan bekerja sama dengan Dinas Sosial agar mereka mendapatkan bantuan yang sesuai.

"Harapan kami masyarakat Kukar lebih sejahtera, dengan perempuan yang semakin berdaya dan anak-anak yang terlindungi dari berbagai bentuk kekerasan dan eksploitasi," pungkasnya. (One/Adv)



Pasang Iklan
Top