TENGGARONG, (KutaiRaya.com) Kutai Kartanegara kembali memperkuat posisinya sebagai daerah dengan keberagaman budaya melalui arak-arakan Ogoh-Ogoh yang akan digelar di Desa Kerta Buana, Kecamatan Tenggarong Seberang, pada Jumat (28/03/2025).
Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) tak hanya melihat acara ini sebagai perayaan Hari Raya Nyepi bagi umat Hindu, tetapi juga sebagai momentum memperkenalkan keunikan tradisi kepada masyarakat luas serta wisatawan.
"Bukan sekadar ritual, arak-arakan Ogoh-Ogoh ini adalah pertunjukan budaya yang menarik. Kukar punya potensi besar dalam wisata budaya, dan acara ini bisa menjadi daya tarik baru," ujar Ahmad Ivan, Kepala Bidang Pemasaran Dispar Kukar, Rabu (26/03/2025).
Ogoh-Ogoh, patung raksasa yang melambangkan Bhuta Kala atau kekuatan negatif, akan diarak keliling desa sebelum akhirnya dibakar. Prosesi ini penuh makna spiritual dan estetika, dengan iringan gamelan dan tarian Bali yang khas.
Lebih dari Perayaan, Juga Peluang Ekonomi
Menariknya, Dispar Kukar mengemas acara ini lebih luas dengan menyiapkan zona kuliner dan bazar UMKM. Para pelaku usaha lokal akan menjajakan makanan khas Bali dan Kutai, memberikan pengalaman baru bagi pengunjung.
"Kami ingin acara ini tidak hanya meriah secara budaya, tetapi juga memberi dampak ekonomi bagi masyarakat setempat," tambah Ivan.
Promosi acara telah dilakukan melalui berbagai media dan komunitas wisata. Dengan strategi ini, Kukar berharap bisa menarik minat wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.
Kukar dan Masa Depan Wisata Budaya Bukan tidak mungkin, arak-arakan Ogoh-Ogoh di Kukar bisa berkembang menjadi festival tahunan berskala besar. Jika mendapat dukungan yang lebih luas, acara ini berpotensi menjadi ikon wisata budaya yang sejajar dengan festival serupa di daerah lain di Indonesia.
"Kami ingin ini menjadi tradisi yang terus berkembang. Partisipasi masyarakat sangat penting agar Ogoh-Ogoh di Kukar tidak hanya menjadi tontonan, tetapi juga bagian dari identitas budaya kita,"tutup Ivan. (adv/dri)