• Minggu, 02 November 2025
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur

Diskominfo Kutai Kartanegara



(Kabid Pengembangan UKM DiskopUKM Kukar, Fathul Alamin)


TENGGARONG, (KutaiRaya.com) Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), melalui Dinas Koperasi dan UKM, berencana menggelar kompetisi kopi berskala nasional pada tahun 2025. Acara ini bertujuan untuk mendorong hilirisasi produk pertanian, khususnya kopi, serta meningkatkan daya saing barista dan pelaku usaha kopi di daerah tersebut.

Kabid Pengembangan UKM DiskopUKM Kukar, Fathul Alamin, menjelaskan bahwa Kukar memiliki beberapa sentra produksi biji kopi, seperti di Prangat, Jonggon, dan Muara Kaman. Kompetisi ini menjadi wadah bagi komunitas kopi lokal yang selama ini mengikuti ajang serupa di tingkat nasional dan regional secara individu, tanpa adanya seleksi resmi di tingkat kabupaten atau provinsi.

“Inisiatif ini muncul dari aspirasi komunitas kopi di Tenggarong yang ingin memiliki ajang seleksi sendiri sebelum bersaing di tingkat lebih tinggi. Respons dari daerah lain, seperti Kalimantan Barat dan Sulawesi Selatan, juga cukup positif, sehingga kami memutuskan untuk menjadikannya kompetisi tingkat nasional,” ujar Fathul.

Kompetisi ini akan berlangsung pada 24-27 April 2025 di Pendopo Bupati Kukar. Selain kompetisi utama, akan ada dua kegiatan pendukung, yakni seminar dan workshop. Seorang barista Indonesia peraih juara internasional akan hadir sebagai juri, sekaligus memberikan pelatihan dan berbagi pengalaman dengan peserta.

Workshop ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan barista lokal dan memberikan sertifikasi sebagai bukti standar keahlian mereka. Selain itu, acara ini juga melibatkan UMKM dari ekosistem perkopian, termasuk petani kopi, pemilik kedai kopi, serta penyedia bahan pendukung seperti susu dan gula.

“Kami ingin memberi kesempatan bagi pelaku usaha kedai kopi yang baru merintis agar dapat membangun jaringan dan mengetahui sumber bahan baku terbaik,” tambah Fathul.

Awalnya, kompetisi ini hanya untuk peserta dari Kukar, namun antusiasme dari luar daerah cukup tinggi, sehingga panitia membuka kategori khusus bagi peserta dari luar Kukar. Pendaftaran tidak dibatasi kuota, dengan jadwal kompetisi disusun agar seluruh peserta dapat terfasilitasi dalam empat hari penyelenggaraan.

Melalui ajang ini, diharapkan akan lahir barista-barista unggul dari Kukar yang siap bertanding di tingkat regional Kalimantan dan nasional. Kompetisi regional biasanya digelar pada Juni atau Juli, diikuti tingkat nasional di pertengahan tahun, dan tingkat internasional di akhir tahun.

Lebih dari sekadar kompetisi, acara ini juga bertujuan untuk meningkatkan apresiasi terhadap profesi barista. Saat ini, upah barista di Tenggarong masih jauh di bawah UMR, berkisar Rp1–2 juta per bulan, sedangkan di kota lain seperti Samarinda bisa mencapai Rp4–5 juta.

"Dengan adanya kompetisi ini, kami harapkan stigma terhadap profesi barista semakin positif, sekaligus meningkatkan standar kesejahteraan mereka," pungkasnya . (Dri/Adv)



Pasang Iklan
Top