TENGGARONG, (KutaiRaya.com) Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Edi Damansyah, menegaskan pentingnya perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Kukar untuk menyalurkan zakatnya di daerah tersebut. Hal ini disampaikan dalam upaya meningkatkan optimalisasi pendistribusian zakat bagi masyarakat Kukar.

Menurut Edi, saat ini banyak perusahaan telah memiliki unit pengelolaan zakat sendiri, seperti Baitul Maal di sektor minyak dan gas. Namun, ia menyoroti bahwa zakat yang seharusnya bisa dinikmati masyarakat Kukar justru banyak disalurkan ke daerah asal para pekerja.

“Saya sudah mengingatkan, karena saya memahami betapa pentingnya ini bagi masyarakat. Jika kalian mencari nafkah di Kutai Kartanegara, tolong zakatnya juga dikeluarkan di Kutai Kartanegara. Jangan semua dibayar di kampung halaman,” tegas Edi Kamis (20/3/2025).

Ia juga menekankan bahwa optimalisasi zakat ini harus melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas). Selain itu, peraturan daerah terkait zakat yang sedang dalam tahap penyelesaian harus disosialisasikan secara luas agar menumbuhkan kesadaran kolektif.

“Kita ingin menumbuhkan kesadaran, bukan sekadar kewajiban. Ini berbicara soal akidah dan keyakinan. Makanya, nanti akan dibentuk tim khusus untuk menyosialisasikan perda ini kepada masyarakat dan dunia usaha,” ujarnya.

Edi juga menyadari bahwa perubahan kebijakan ini bisa menghadapi resistensi dari pihak-pihak yang sudah nyaman dengan sistem lama. Namun, ia tetap berharap kebijakan ini dapat berjalan dengan baik demi kesejahteraan masyarakat Kukar.

Ia menambahkan, di Kukar ada kurang lebih 400 perusahaan yang aktif. Oleh karena itu diharapkan para perusahaan ini bisa berkontribusi bagi kesejahteraan masyarakat di Kukar melalui zakat.

“Terima kasih kepada semua pihak yang sudah mendukung upaya ini. Kita harus bekerja sama agar aturan ini bisa diterapkan dengan maksimal,” tutupnya. (Dri/Adv)