TENGGARONG, (KutaiRaya.com) Program ketahanan pangan di Kecamatan Kota Bangun sangat dipengaruhi oleh kondisi geografis wilayahnya. Kota Bangun merupakan daerah perairan dengan 10 dari 11 desa berada di pinggir Sungai Mahakam, di mana mayoritas penduduknya berprofesi sebagai nelayan.
Plt Camat Kota Bangun, Abdul Karim, menjelaskan bahwa satu-satunya desa dengan lahan pertanian yang cukup luas adalah Desa Loleng. Di desa ini, masyarakat menanam padi, sayur-mayur, serta memiliki perkebunan. Sementara itu, desa-desa lain tetap memiliki tanaman pangan, tetapi keberlangsungannya sangat bergantung pada kondisi cuaca.
"Jika terjadi banjir, tanaman dan infrastruktur seperti jalanan bisa terendam. Banjir besar biasanya terjadi setiap 10 tahun sekali, sedangkan banjir tahunan memiliki intensitas yang lebih rendah," ujarnya, Sabtu (15/3/2025).
Untuk mendukung ketahanan pangan, pemerintah juga mendorong masyarakat memanfaatkan pekarangan rumah untuk menanam bahan pangan. "Beberapa warga, termasuk saya sendiri, telah menanam jagung dan ubi di pekarangan," jelasnya.
Namun, masih ada tantangan di beberapa desa, terutama di daerah rawa seperti Liang dan sekitarnya. Meski begitu, Desa Liang Ilir masih memiliki lahan yang cocok untuk tanaman sayur-mayur.
Sementara itu, di Desa Loleng, tanaman padi mulai memasuki masa panen. "Saya bahkan ikut serta dalam panen bersama masyarakat pada hari pertama Ramadan," ungkap Abdul Karim.
Selain itu, tanaman ubi dan jagung juga mulai berkembang dengan baik di beberapa wilayah.
"Program ini juga mendapat dukungan dari Polsek setempat, yang aktif menanam jagung dan ubi di berbagai lokasi sebagai bagian dari upaya mendukung ketahanan pangan yang dicanangkan pemerintah pusat." tutupnya.
BAHAN POKOK
Abdul Karim memastikan ketersediaan bahan pokok di Kecamatan Kota Bangun tetap aman, dan harga kebutuhan pokok masih stabil. Beberapa waktu lalu, sempat terjadi kendala dalam distribusi tabung gas subsidi, tetapi masalah tersebut telah terkendali.
"Pemerintah kabupaten melalui instansi terkait telah menggelar pasar murah dan mendistribusikan sekitar 300 tabung gas 3 kg kepada warga yang berhak, dua minggu sebelum bulan Ramadan," tambahnya. (adv/dri)