• Kamis, 27 Maret 2025
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur

Dispora Kabupaten Kutai Kartanegara



BALIKPAPAN,(KutaiRaya.com)-Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik bertindak selaku Inspektur Upacara (irup) peringatan Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Provinsi Kalimantan Timur tahun 2025 yang digelar di Hanggar D PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan, Kamis (6/2/2025).

Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik membacakan sambutan tertulis Menteri Ketenagakerjaan RI Prof Yassierli pada Apel Bulan K3 Nasional Tahun 2025 dengan tema "Penguatan Kapasitas Sumber Daya Manusia dalam Mendukung Penerapan Sistem Manajemen K3 (SMK3) untuk Meningkatkan Produktivitas".

"Tema ini sejalan dengan visi besar Asta Cita Presiden Prabowo untuk mewujudkan Indonesia yang berdaulat, maju, dan sejahtera melalui pembangunan manusia yang unggul dan produktif. Tema ini menjadi semakin bermakna karena dalam visi Asta Cita, Presiden Prabowo juga menekankan pentingnya kesejahteraan tenaga kerja sebagai salah satu pilar utama dalam mencapai kedaulatan ekonomi bangsa," kata Akmal Malik.

Keselamatan dan kesehatan kerja (K3), ujar Akmal, merupakan aspek yang sangat penting dalam mendukung pembangunan nasional. K3 tidak hanya berkaitan dengan upaya mencegah kecelakaan kerja, tetapi juga merupakan investasi strategis untuk menekan kerugian usaha, meningkatkan kualitas hidup, serta memperkuat daya saing dan produktivitas nasional di tingkat global.

"Penerapan Sistem Manajemen K3 atau SMK3 dan pembentukan budaya K3 harus terus menjadi fokus dan prioritas kita semua," ujarnya.

Dijelaskan. berdasarkan laporan tahunan BPJS Ketenagakerjaan selama tiga tahun terakhir, jumlah kecelakaan kerja, termasuk penyakit akibat kerja (PAK), terus menunjukkan tren peningkatan. Pada 2022, tercatat sebanyak 298.137 kasus kecelakaan kerja, meningkat menjadi 370.747 kasus pada 2023, dan hingga Oktober 2024, angka tersebut telah mencapai 356.383 kasus.

Di sisi lain, lanjut dia, berbagai risiko baru di dunia kerja terus bermunculan akibat perubahan yang cepat dan dinamis. Salah satu contohnya adalah perubahan iklim, yang memengaruhi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja melalui peningkatan suhu serta peristiwa cuaca ekstrem. Selain itu, perubahan tatanan dunia kerja di era teknologi digital juga membawa berbagai risiko keselamatan dan kesehatan baru yang perlu diantisipasi secara serius.

Jika risiko-risiko ini tidak dimitigasi dengan baik, dampaknya bisa sangat signifikan, seperti meningkatnya biaya kesehatan, penurunan kualitas hidup tenaga kerja, serta kerugian produksi.

"Oleh karena itu, upaya mitigasi dan adaptasi terhadap berbagai risiko ini harus menjadi perhatian utama kita bersama," pesannya.

Pj Gubernur Akmal mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk terus meningkatkan koordinasi, sinergi, dan kolaborasi dalam upaya memperkuat kemandirian berbudaya K3.

Dengan menggelorakan pentingnya K3 di setiap kesempatan, sehingga seluruh lapisan masyarakat, baik masyarakat umum maupun industri, para cendekiawan, akademisi, organisasi profesi, asosiasi, serta pihak-pihak terkait lainnya, termotivasi untuk berperan aktif mendukung arah kebijakan K3 nasional.

"Terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan berperan serta aktif dalam mengembangkan, mempromosikan serta membudayakan K3. Semoga semua pemangku kepentingan dapat lebih memaknai peringatan Bulan K3 Nasional ini, untuk bersinergi bersama mengedepankan K3 sebagai prioritas bekerja," pungkas Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri ini.

Pada kesempatan ini, Pj Gubernur Akmal Malik didampingi Kepala Disnakertrans Provinsi Kaltim Rozani Erawadi menyerahkan penghargaan kepada perusahaan dari 10 kabupaten/kota atas kinerja dan secara rutin melaporkan pelaksanaan panitia pembina keselamatan dan kesehatan kerja (P2K3). Serta penyerahan santunan/penerima manfaat beasiswa JKM (Jaminan Kematian) dari BPJS Ketenagakerjaan.

Tampak hadir Anggota DPRD Kaltim Darlis Pattalongi, Kasdam VI Mulawarman, perwakilan Forkpimda Kaltim, Kejaksaan Tinggi Kaltim, anggota TNI/Polri, Otorita IKN,Kepala Dinas Tenaga Kerj kabupaten kota, pimpinan dan perwakilan karyawan perusahaan-perusahaan. Yang juga turut menyaksikan simulasi kedaruratan K3 pada akhir acara. (kr)

Pasang Iklan
Top