
Sayid Fathulah.
TENGGARONG, (KutaiRaya.com) Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus mendorong transformasi dari sektor minyak dan gas (migas) ke sektor non-migas untuk meningkatkan ekspor produk lokal dan membantu memperkuat perekonomian masyarakat. Saat ini, sektor migas masih mendominasi ekspor Kukar, dengan kontribusi lebih dari 70 persen.
Plt Kepala Disperindag Kukar, Sayid Fathullah, menjelaskan bahwa pihaknya berfokus memberikan pembinaan dan fasilitasi kepada pelaku usaha di Kukar untuk meningkatkan daya saing produk non-migas di pasar internasional.
"Kami ingin bertransformasi dari sektor migas ke non-migas," ujar Fathullah, Kamis (31/10/24).
Menurutnya, Disperindag telah memberikan pelatihan, motivasi, serta memfasilitasi bisnis matching dan dukungan dari Kementerian Industri dan Perdagangan. Namun, para pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dihadapkan pada tantangan kapasitas produksi, permodalan, peralatan, dan keterbatasan sumber daya manusia.
"IKM kita memang memiliki produk kreatif yang menarik, tetapi ketika buyer meminta jumlah besar, tantangan muncul terkait permodalan dan peralatan, terutama karena mayoritas produk masih buatan tangan," lanjutnya.
Disperindag berencana membentuk komunitas-komunitas usaha sejenis, seperti komunitas pengusaha kerajinan tangan, kuliner, minuman, pakaian, dan produk kreatif lainnya. Dengan adanya komunitas-komunitas ini, diharapkan permintaan pasar dapat dipenuhi secara lebih efektif. Disperindag juga akan memastikan produk yang diekspor memenuhi standar kualitas global.
"Ke depan, kami akan selektif dalam memilih produk yang dapat bergabung dalam komunitas untuk memastikan kualitas. Komunitas ini juga akan mendapatkan pelatihan dan pembinaan dari Disperindag,"tutup Fathullah. (adv/dri)