TENGGARONG (KutaiRaya.com) – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Tenggarong terus melakukan pembenahan dan peningkatan kualitas program pembinaan bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) salah satunya melalui Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE). Saat ini SAE Lapas Kelas IIA Tenggarong difokuskan pada program perikanan. Hal ini sejalan dengan program ketahanan pangan dan sebagai wujud implementasi dari program Direktorat Jenderal Pemasyarakatan yang semakin berdampak.
Suparman Kepala Lapas Kelas IIA Tenggarong menjelaskan bahwa kata berdampak memiliki arti SAE atau program pembinaan yang diberikan kepada WBP bisa dirasakan hasilnya oleh masyarakat juga.
"Hal ini sejalan dengan tujuan Pemasyarakatan yakni pulihnya hubungan hidup, kehidupan dan penghidupan WBP melalui program re-integrasi sosial," ujarnya.
Suparman menambahkan, dipilihnya SAE bidang perikanan telah melalui kajian dan analisis potensi pasar di wilayah kota Tenggarong.
"Pemilihan budidaya ikan air tawar ini setelah melihat potensi pasar yang bisa memberikan kontribusi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)," imbuhnya.
Saat dijumpai awak media, Suparman menyampaikan untuk tahap awal Lapas Tenggarong telah tersedia sekitar 7 (tujuh) kolam ikan air tawar yang akan diisi dengan ikan gurame dan diharapkan akan terus melakukan pengembangan terhadap SAE ini.
"Kita akan melakukan sinergi dengan pihak Pemkab Kutai Kartanegara, baik itu dalam hal bantuan pelatihan, bibit, pemasaran dan pengolahan serta tidak menutup kemungkinan untuk perluasan lahan SAE," ungkapnya.
Disinggung soal WBP yang akan dipekerjakan di SAE, Suparman menjelaskan bahwa nantinya WBP yang akan diprogramkan asimilasi akan terlebih dahulu dilakukan penelitian kemasyarakatan (litmas) oleh balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas I Samarinda, selanjutnya hasil dari litmas tersebut menjadi dasar untuk dilakukan sidang Tim Pengamat Pemasyarakatan (TPP).
"Hasil sidang tersebut akan ditindaklanjuti dengan pengusulan program asimilasi melalui sistem database Pemasyarakatan (SDP)," ungkapnya.
Sehingga WBP yang ikut program asimilasi memang layak dan telah melalui berbagai tahapan yang telah ditetapkan. (One)