TENGGARONG, (KutaiRaya.com) Musibah kebakaran melanda Tenggarong pada Kamis (4/9/2024) sekitar pukul 03.10 WITA di RT 73 dan RT 34, Gang Kita Jua, Jalan Gunung Belah, Kelurahan Loa Ipuh. Kebakaran tersebut menghanguskan 17 rumah, menyebabkan satu korban jiwa, dua orang luka bakar, serta membakar lima sepeda motor. Api juga berdampak pada tujuh rumah lainnya.
Kebakaran diduga disebabkan oleh korsleting listrik yang berasal dari rumah kosong milik almarhum H. Celung.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmatan) Kukar, Fida Hurasani, yang turun langsung ke lokasi, menyatakan bahwa pihaknya telah bekerja maksimal untuk memadamkan api. Lokasi yang padat penduduk dan akses jalan yang sempit menjadi tantangan besar dalam upaya pemadaman.
"Lokasi ini sangat terisolir, dengan akses yang terbatas dan gang buntu di depan. Api awalnya menyebar dari depan gang, sehingga warga yang tinggal di belakang tidak bisa keluar," ujar Fida.
Sumber air yang digunakan untuk memadamkan api berasal dari tangki pemadam dan Sungai Tenggarong, yang berfungsi dengan baik. Namun, banyaknya bangunan tua yang terbuat dari kayu mempercepat penyebaran api. Petugas pemadam kebakaran bekerja keras dengan selang yang diperpanjang untuk menjangkau area yang sulit diakses.
Pada saat api berhasil dipadamkan sekitar pukul 05.00 WITA, tim evakuasi menemukan seorang pemuda dari Muara Wis yang baru akan mendaftar kuliah tahun ini tewas di balik reruntuhan kayu. Korban dievakuasi oleh tim Disdamkarmatan bersama kepolisian dan langsung dibawa ke rumah sakit sekitar pukul 06.00 WITA.
"Kami menegaskan bahwa evakuasi korban dilakukan setelah api padam, dan kami juga mengapresiasi seluruh petugas damkar serta relawan yang telah bekerja keras mencegah meluasnya kebakaran ini." tutupnya. (dri)