TENGGARONG, (KutaiRaya.com) Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kukar melakukan kajian terkait ketersediaan minyak goreng di Kukar bersama Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta) , upaya ini dilakukan guna mendukung pembangunan pabrik minyak makan merah.
Hal ini disampaikan Plt Kepala Disperindag Kukar Sayid Fathullah pada Selasa (3/9/24). Fathullah mengatakan bahwa terkait dengan rencana Kukar akan membangun pabrik minyak makan merah di Kembang Janggut, Disperindag sedang menyiapkan kajian tentang kebutuhan minyak goreng di Kukar.
Yang melatarbelakangi kajian ini adalah, minyak goreng ini salah satu kebutuhan pokok yang sangat berpengaruh pada inflasi, selain daripada gula, beras dan tepung
"Untuk sekarang kita lagi mempersiapkan salah satu kebutuhan pokok kajian tentang kebutuhan minyak goreng di Kukar. Produk minyak goreng kita untuk luas lahanya tahun 2023 di daerah hulu kurang lebih 2.030.170 hektare. Itu adalah potensi daripada produk dari total minyak sawit kita sejumlah 1.360.068,16 ton." ungkapnya
Kajian ini melibatkan dari Universitas Kutai Kartanegara, karena Unikarta ini selain Universitas lokal yang memang sudah lama berdiri di Kukar, para pengkajinya mempunyai kapasitas yang mumpuni dan tidak kalah dengan Universitas dari luar.
Dan pertimbangannya karena Unikarta lebih memahami lebih dalam apa masalah di Kukar, serta data data penunjang dalam kajian kebutuhan minyak goreng di Kukar
"Dari kajian ini, terungkap ternyata kebutuhan minyak goreng kita secara umum di Kukar itu kurang lebih sekitar 7.271,2 ton per tahun. Artinya untuk ketersediaan bahan baku sangat mencukupi untuk memproduksi minyak makan merah." jelasnya.
Ia berharap semoga rencana yang telah disiapkan bisa berjalan dengan baik. Kebutuhan minyak goreng akan dipenuhi dari Kukar nantinya, masyarakat tidak perlu khawatir akan kelangkaan minyak goreng dengan adanya pabrik minyak makan merah ini. (adv/dri)