• Senin, 17 Februari 2025
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur

Dispora Kabupaten Kutai Kartanegara



Kepala Desa Loh Sumber, Sukirno.

TENGGARONG, (KutaiRaya.com) Kecamatan Loa Kulu terkenal dengan produk tempe daunnya, yang menjadi salah satu oleh-oleh favorit para pelancong di Kutai Kartanegara (Kukar). Melihat potensi yang menjanjikan, Desa Loh Sumber, yang juga merupakan penghasil tempe daun, terus berupaya mengembangkan produk ini menjadi berbagai olahan bernilai ekonomis.

Kepala Desa Loh Sumber, Sukirno, menyatakan bahwa pemerintah desa berupaya meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui sektor UMKM.

"Dengan adanya produksi tempe ini, kami menangkap peluang untuk membuat produk unggulan. Karena pemasarannya sangat luas dan tempe ini banyak peminatnya. Untuk mendukung pengembangan produk tersebut, kami memberikan bantuan alat produksi tempe untuk menunjang usahanya," kata Sukirno, Kamis (1/8/24).

Desa Loh Sumber dikenal sebagai produsen tempe daun yang terkenal, dengan sekitar 40 pelaku produksi tempe daun dan 8 pelaku usaha olahan keripik tempe. Penjualan mereka sudah mencapai seluruh Kabupaten/Kota se-Kaltim.

"Pangsa pasarnya sudah sampai se-Kaltim, tapi kita terus berupaya mempromosikan produk lokal, khususnya tempe daun, lebih luas lagi. Untuk pemasaran, bahkan kita juga menggandeng sejumlah perusahaan sekitar, sesuai dengan instruksi Bupati Kukar untuk bisa bersinergi dengan pihak-pihak terkait,"kata Sukirno.

Pihaknya juga telah berkomunikasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait seperti Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kukar, untuk mempromosikan produk tempe daun ini lebih luas.

"Kami berharap upaya ini bisa memberikan efek terhadap kemajuan pelaku UMKM di Loh Sumber. Sehingga pelaku UMKM memiliki tambahan nilai pendapatan dalam melaksanakan usahanya. Kami juga memotivasi para generasi muda untuk dapat menjadi wirausaha, karena peluang usaha sangat menjanjikan," ungkapnya.

Sementara Plt Kepala Disperindag Kukar, Sayid Fathullah, mengaku bahwa Loa Kulu memang dikenal dengan tempe daunnya. Bahkan tidak sedikit wisatawan dari berbagai daerah mencari tempe daun tersebut untuk dijadikan oleh-oleh.

"Kami sangat menyambut baik langkah pemerintah desa yang mau mengembangkan produk tempe ini menjadi produk yang bernilai ekonomis. Dan nantinya dapat meningkatkan perekonomian masyarakat," pungkasnya. (adv/dri)

Pasang Iklan
Top