• Kamis, 27 Maret 2025
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur

Dispora Kabupaten Kutai Kartanegara



Camat Muara Muntai.

TENGGARONG, (KutaiRaya.com) Kecamatan Muara Muntai berhasil meraih juara umum pada ajang Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Antar Perangkat Daerah Ke-1 yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Atas prestasi itu, Kecamatan Muara Muntai menerima piagam penghargaan dan uang pembinaan dari Bupati Kukar, Edi Damansyah, pada Senin (15/7/24) malam di Masjid Agung Sultan Sulaiman, Tenggarong.

Kegiatan yang melibatkan seluruh perangkat daerah ini merupakan bagian dari program Gerakan Etam Mengaji, dengan ASN sebagai pelopornya. Sebanyak 39 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) ikut serta dalam lomba yang berlangsung sejak tanggal 12 hingga 14 Juli, menampilkan kemampuan mereka dalam membaca Al-Quran.

"Sebenarnya saya juga tidak mengira, tidak menyangka mendapatkan apresiasi dari pemerintah Kukar, terutama Pak Bupati. Jadi kami sendiri merasa, belum pantas tetapi hasil penilaian kita tidak tahu ya. Tapi Alhamdulillah dengan adanya seperti ini menjadi motivasi bagi kami. Bagaimana pembinaan, Gerakan Etam Mengaji yang ada di kampung dan kecamatan bisa berjalan," ungkap Camat Muara Muntai, Mulyadi.

Sebagai pelopor Gerakan Etam Mengaji, ASN diharapkan dapat mengimplementasikan gerakan ini di lingkungan OPD dan masyarakat.

Mulyadi menekankan pentingnya peran pemuda dalam melanjutkan tradisi mengaji, terutama dengan banyaknya guru mengaji yang tersedia saat ini, berbeda dengan masa lalu ketika mencari guru ngaji cukup sulit.

"Dengan adanya program Pak Bupati kita, satu hafidz satu desa, yang sudah tersebar di Kukar, tinggal kita yang harus mau atau tidak mau. Saya berharap dengan adanya event seperti ini, kita semua termotivasi untuk belajar Al-Quran dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari,"katanya.

Persiapan Kecamatan Muara Muntai untuk MTQ ini sebenarnya tidak terlalu lama, hanya sekitar satu minggu. Setelah diumumkan oleh panitia, Mulyadi mengajak rekan-rekannya di kantor untuk ikut terlibat, dan setelah seleksi, mereka mengirimkan enam orang peserta.

"Ini bukan sasaran utama kita, tapi bagaimana Al-Quran betul-betul tertanam dalam jiwa kita semua. Jika hanya mengejar juara saja, mungkin kita akan kehilangan berkahnya. Intinya, kami berharap bahwa setiap kali masuk kerja, setengah jam kita upayakan untuk mengaji," tutupnya.

Prestasi ini diharapkan dapat memotivasi seluruh perangkat daerah dan masyarakat Kukar untuk lebih giat dalam belajar dan mengamalkan Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari. (dri)

Pasang Iklan
Top