• Minggu, 02 November 2025
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur





TENGGARONG, (KutaiRaya.com) Kegiatan Kirab Budaya mengawali rangkaian event Kukar Festival Budaya Nusantara (FKBN) 2024 yang akan digelar dari tanggal 8 - 13 Juli. Kirab tersebut mengamnbil finish Depan Kedaton Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, Tenggarong Minggu (7/7/24).

Acara Kirab ini diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata (Dispar) Kukar dengan melibatkan puluhan peserta baik dari beberapa Kecamatan di Kukar, 10 Kabupaten/Kota di Kaltim, Komunitas, dan Paguyuban di Kukar. Walaupun sempat di guyur hujan sejak pagi hingga siang kirab budaya tetap diikuti dengan semangat oleh para peserta.

Plt Kepala Dispar Kukar Sugiarto mengatakan, kegiatan kirap budaya pada pagi yang ini lumayan cukup bagus walaupun kondisinya hujan pada waktu acara berlangsung dab pengunjung juga banyak yang datang. Dan kedepan Dispar coba untuk persiapkan kembali bagaimana mengembangkan KFBN ini lebih bagus lagi.

"Kirab ini diikuti sekitar 42 kontingen, jadi yang beberapa kecamatan, kabupaten/kota turut hadir di sini." kata Sugiarto Minggu (7/7/24)

Sugiarto mengungkapkan dengan adanya pelaksanaan kirab budaya yang diadakan bersamaan di lokasi CFD. Jadi ketika kegiatan ini berlangsung, dampak ekonomi yang masih angkat dan di sekitar bisa hidup.

"Kalau saya lihat, dari peserta semangatnya luar biasa sekali. Walaupun hujan mulai pagi hingga saat ini, mereka tetap antusias, tetap bertahan. Jadi tidak meninggalkan tempat, tetap melaksanakan. Karena cuaca memang di luar kemampuan kita."ungkapnya.

Mudah-mudahan nanti ke depan bisa dilaksanakan demasimal lagi, bisa membantu pengekonomian di sekitar, apalagi ini bersama dengan CFD. Jadi pengunjung banyak, masyarakat yang jualan juga banyak.

"Kami harapkan yang para penonton ini dapat membantu pengekonomian di sekeliling yang ada itu." harapnya

Ia menambahkan, untuk semua masyarakat Kabupaten Kutai Kartanegara yang agar bisa menyaksikan KFBN ini. Dalam KFBN akan menunjukkan masyarakat luas bagaimana Kukar berkaitan budaya lokal yang ada, berkaitan budaya sejengah dan budaya keraton.

"Kita angkat sama-sama budaya kita di kancah nasional. Nanti kita coba untuk lakukan evaluasi dengan kegiatan ini, nanti misalnya ada hal-hal yang harus dibenahi, lakukan suatu inovasi dan sebagainya, kita akan kemas lagi kembali." tutupnya. (dri)



Pasang Iklan
Top