TENGGARONG, (KutaiRaya.com) Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kukar baru-baru ini melakukan identifikasi terhadap pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) serta Industri Kecil Menengah (IKM) di beberapa kecamatan di Kukar. Identifikasi ini bertujuan untuk melibatkan mereka dalam kegiatan pasar dagang di tingkat regional maupun nasional bahkan internasional.
Plt Kepala Disperindag Kukar Sayid Fathullah melalui, Seksi Bina Kreatif Lapangan, Sopiyatul mengatakan bahwa identifikasi ini ditujukan untuk UMKM dan IKM yang memiliki keunggulan dalam kualitas dan kemasan produk.
"Kami sedang melakukan pendataan di seluruh kecamatan. Setiap kecamatan memiliki potensi yang berbeda. Di Kukar saat ini ada sekitar 60 ribu lebih pelaku UMKM dan IKM, yang terdiri dari olahan kuliner hingga kerajinan industri rumahan. Contohnya, di Kecamatan Tenggarong ada produk seperti amplang walet dan keroncong," ujar Sopiyatul pada Selasa (11/6/24).
Contoh produk lainnya termasuk kerajinan seraong dan manik-manik di Kecamatan Tabang, kerupuk belida di Kecamatan Kembang Jangut, serta kerajinan sulam tumpar, ulap doyok, dan manik-manik di Kecamatan Tenggarong. Di Kecamatan Anggana, terdapat kerajinan yang melambangkan potensi wilayah. Setiap kecamatan memiliki produk unggulan yang berbeda.
"Setelah identifikasi, kami akan melakukan pembinaan bertahap bagi pelaku UMKM dan IKM. Pembinaan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas produk dan kemasan agar lebih menarik, sebagai bagian dari dukungan pemerintah daerah dalam meningkatkan kelas UMKM dan IKM serta mempromosikan produk lokal lebih luas." ungkapnya.
Dengan adanya identifikasi ini, Kukar diharapkan mampu menunjukkan bahwa produknya bisa bersaing dengan produk luar, terutama dalam menghadapi pemindahan Ibu Kota Nusantara (IKN) ke Kaltim yang dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat Kukar.
"Dan kami berharap, dengan dukungan atau fasilitas yang diberikan, semangat pelaku UMKM dan IKM akan terus meningkat untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produk mereka, sehingga terwujud masyarakat yang sejahtera," pungkasnya. (adv/dri)