TENGGARONG, (KutaiRaya.com) Desa Segihan, Kecamatan Sebulu, pada tahun ini memprioritaskan program pengembangan di sektor pertanian dan ketahanan pangan. Kedua sektor ini menjadi fokus utama karena mayoritas penduduk desa tersebut adalah petani.
Pemerintah Desa Segihan berupaya keras untuk mengoptimalkan sektor pertanian dengan memfasilitasi kebutuhan petani, termasuk pembangunan saluran irigasi untuk mengairi sawah.
Kepala Desa Segihan, Hendra Wahyudi, menjelaskan bahwa program infrastruktur jalan telah selesai di tahun 2024 ini, dan kini fokus beralih ke pengembangan sektor pertanian dan ketahanan pangan.
"Saat ini, pertanian utama di desa ini adalah padi sawah dengan luas persawahan sekitar 155 hektar yang dikelola oleh para petani." kata Hendra Kamis (2/5/24).
Ia mengungkapkan bahwa salah satu kendala utama yang dihadapi petani adalah saluran irigasi yang belum optimal, menyebabkan ketergantungan pada curah hujan. Desa berharap mendapatkan bantuan infrastruktur irigasi agar pengairan tanaman padi dapat berjalan sesuai jadwal tanam dan panen serta mencapai hasil maksimal.
Sementara untuk meningkatkan pemasaran hasil pertanian, desa telah mengalokasikan modal untuk Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) agar menjadi pengepul gabah dari para petani. Hal ini diharapkan dapat memberikan jaminan harga yang stabil bagi petani, terlepas dari fluktuasi harga di pasar.
Hendra menjelaskan bahwa Bumdes sudah aktif sejak 2017, tetapi baru mulai bergerak di bidang saprodi untuk para petani. Tahun ini, desa berencana untuk mengembangkan Bumdes menjadi pengepul gabah sehingga gabah tidak lagi dijual kepada tengkulak.
"Kami berharap program-program yang direncanakan dapat segera terealisasi dan memberikan hasil sesuai harapan, terutama dalam pembangunan saluran irigasi pertanian." pungkasnya. (adv/dri)