TENGGARONG, (KutaiRaya.com) Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Kutai Kartanegara (Kukar) melalui Klinik WPM memfasilitasi pelatihan teknis Barista, Barbershop, dan Tata Boga yang diikuti oleh 45 peserta. Kegiatan tersebut dilaksanakan dari tanggal 2 hingga 4 Mei 2024 di Dispora Kukar.
Ketua Panitia Pelaksana, Abrani, menjelaskan bahwa peserta pelatihan berasal dari berbagai wilayah di Kecamatan Tenggarong, seperti Kelurahan Mangkurawang, Bukit Biru, Melayu, Loa Ipuh, Sukarame, Desa Sanggulan di Kecamatan Sebulu, Desa Handil Terusan dan Sungai Mariam di Kecamatan Anggana, serta Desa Kutai Lama, Sidomulyo, dan Desa Jembayan Dalam di Kecamatan Loa Kulu.
Peserta dibagi menjadi tiga kelas dengan jumlah masing-masing kelas: Barista 15 orang, Barbershop 20 orang, dan Tata Boga 10 orang. Narasumber berasal dari Lembaga Pendidikan dan Pelatihan EI Rahma Samarinda serta Tenaga Ahli Klinik WPM Dispora Kukar.
"Kami berharap para peserta dapat memulai usaha, konsisten dalam menggeluti dunia usaha, dan akan mendapatkan pendampingan melalui Kegiatan Sekam Saharing (Selasa Kamis Sharing) untuk membantu menjalankan usahanya." ungkapnya.
Sementara Kepala Dispora Kukar, Aji Ali Husni, mengatakan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada para pemuda Kukar untuk mengasah keterampilan dalam mendirikan usaha, memperkaya ilmu dalam bidang barista, barbershop, dan tata boga.
"Hal ini diharapkan dapat membantu mereka memiliki kemampuan yang mapan dan usaha yang bertahan lama." jelasnya.
Pelatihan ini merupakan usulan dari Musrenbang baik di tingkat desa atau kelurahan yang diajukan langsung oleh masyarakat, dengan Dispora sebagai OPD teknis yang melaksanakannya. Kegiatan ini juga merupakan bagian dari program Rumah Besar Pengentasan Kemiskinan (RBPK) yang menjadi salah satu sasaran pemerintah daerah untuk meningkatkan taraf hidup keluarga yang rentan miskin.
"Para peserta diharapkan dapat mengikuti pelatihan ini dengan baik dan mengembangkan serta mempertahankan usaha mereka pasca pelatihan. Melalui dukungan pemerintah desa dan kecamatan, diharapkan mereka tetap mendapatkan perhatian untuk mengembangkan usaha mereka." tutupnya. (adv/dri)