TENGGARONG, (KutaiRaya.com) Pada tahun 2024, Pemerintah Desa Prangat Selatan, Kecamatan Marangkayu, memfokuskan upayanya pada penyelesaian infrastruktur jalan penghubung desa, penanganan kemiskinan, dan stunting. Ketiga kegiatan tersebut menjadi prioritas program pembangunan desa.
Kepala Desa Prangat Selatan, Sarkono, menjelaskan bahwa program desa terbagi menjadi dua kategori, yaitu kegiatan fisik dan non-fisik. Kegiatan fisik meliputi pembangunan infrastruktur jalan penghubung antar desa serta penyediaan sarana dan prasarana air bersih.
"Infrastruktur jalan penghubung antar desa sudah cukup baik, namun kami tetap melengkapi sarana air bersih karena kondisi air di Kaltim tidak optimal," ujar Sarkono pada Kamis (4/4/24).
Selain itu, masih ada satu RT di Desa Prangat Selatan yang belum teraliri listrik. Usulan telah diajukan kepada PLN UP2 Samarinda, dan sejumlah tiang listrik sudah dipasang dengan rencana pemasangan lebih lanjut setelah lebaran.
Di sisi non-fisik, desa memberikan bantuan langsung tunai kepada masyarakat yang masuk dalam kategori kemiskinan ekstrim. Selain itu, dilakukan penanganan stunting melalui musyawarah, pemberian Makanan Tambahan (PMT), dan dana CSR.
Untuk penanggulangan kemiskinan, desa melakukan bedah rumah dan pembangunan jamban sehat guna mengubah perilaku buang air besar sembarangan, terutama bagi warga di pinggiran sungai.
"Dana CSR juga digunakan untuk penanganan stunting. Kami berkomitmen dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui beasiswa bagi masyarakat berprestasi dari tingkat TK hingga SMA,"tambahnya.
Upaya ini merupakan bagian dari komitmen desa dalam meningkatkan kesejahteraan dan pembangunan yang berkelanjutan di Desa Prangat Selatan. (adv/dri)