TENGGARONG, (KutaiRaya.com) Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) telah berhasil mewujudkan Program Terang Kampongku dengan telah merampungkan 15 dari 17 titik target yang telah ditetapkan. Program ini termasuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kukar tahun 2021-2026.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar, Arianto, menjelaskan bahwa program Terang Kampongku memiliki 17 titik yang memerlukan intervensi untuk mendapatkan pasokan listrik baik melalui PLN maupun melalui pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Komunal berdasarkan kebijakan daerah.
"Pada tahun 2023, sejumlah titik telah menerima pasokan listrik. Untuk desa yang akan mendapatkan pasokan listrik dari PLN, seperti Desa Lamin Telihan, rencananya pembangunan jaringan listrik akan dimulai pada Februari 2024. Sedangkan beberapa desa lainnya telah mendapatkan pasokan listrik dari PLN pada tahun 2022." jelasnya.
Selain itu, sejumlah desa juga telah memanfaatkan PLTS Komunal untuk mendapatkan pasokan listrik. Pembangunan PLTS Komunal melibatkan kerjasama dengan Pemerintah Provinsi dan sudah selesai atau sedang dalam proses pembangunan di beberapa desa, termasuk Muara Enggelam, Menemang Kiri, Menemang Kanan, Tunjangan Dusun Nangka Bonang, Kupang Baru, Perubahan Desa Liang Buaya, Nangka Bonang 2, dan Dusun Mekar Sari. Targetnya adalah menyelesaikan semua pembangunan PLTS Komunal ini pada akhir tahun 2023.
Pencapaian program Terang Kampongku ini sangat penting karena melibatkan pelayanan dasar masyarakat, khususnya pasokan listrik. Dengan menyediakan listrik, pemerintah berharap dapat memenuhi hak layanan dasar masyarakat dan memberikan penerangan yang stabil selama 24 jam.
"Program ini telah mengatasi masalah masyarakat yang selama bertahun-tahun mengalami kendala dalam pasokan listrik." ungkapnya.
Sementara Kepala Desa Tunjungan, Hardiansyah, mengungkapkan bahwa kehadiran pembangunan PLTS sangat diharapkan oleh masyarakat di Desa Tunjungan khusunya di Dusun Nangka Bonah. Sebelumnya, masyarakat hanya mengandalkan genset yang memiliki keterbatasan dalam memberikan penerangan.
"Sekarang, dengan PLTS, masyarakat dapat menggunakan listrik untuk fasilitas umum seperti masjid, sekolah, puskesmas, dan kantor desa, serta di rumah-rumah di Desa Tunjungan. Semua ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup dan penerangan yang lebih baik di Tunjungan." tutupnya. (*dri/adv)