• Sabtu, 27 Juli 2024
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur

Diskominfo Kabupaten Kutai Kartanegara




TENGGARONG, (KutaiRaya.com) Dampak dari musim kemarau panjang yang terjadi di wilayah Kalimantan Timur (Kaltim), khususnya di Kutai Kartanegara (Kukar) membuat beberapa danau mongering,seperti kondisi Danau Semayang. Fenomena yang jarang terjadi ini membuat daya tarik tersendiri bagi masyarakat.

Danau yang terletak di Desa Semayang Kecamatan Kenohan memiliki luas 13 ribu hektar saat ini terlihat kering dan gersang seperti padang pasir.

Dimana danau yang biasanya menjadi tempat mencari ikan tersebut, kini airnya hanya tinggal sepinggang orang dewasa. Oleh karena itu danau yang mulai surut airnya kini menjadi tempat wisata dadakan bagi masyarakat setempat.

Bahkan tidak hanya masyarakat sekitar, yang ikut menyaksikan fenomena surutnya air di danau tersebut, namun ada banyak masyarakat dari luar Danau Semayang yang sengaja datang untuk menyaksikan secara langsung peristiwa langka ini.

Menanggapi hal tersebut Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Semayang, Mariatul Husna mengungkapkan bahwa fenomena mengeringnya danau Semayang ini bukanlah kali pertama terjadi.

"Danau semayang dan sekitarnya memang kerap mengering ketika kemarau. Kalau dulu setiap tahun selalu ada musim kemarau yang mengeringkan danau Semayang. Tapi terjadi di 4-5 tahun sekali," ujar Husna, Selasa (8/8/2023).

Husna menjelaskan, pada tahun 2015 lalu Danau Semayang yang mengering dapat ditelusuri dengan kendaraan roda dua dan empat hingga ketengah danau. Jika kemarau terus berlanjut,

"Dan kita biasa menyebut dengan sebutan pantai musiman. Karena banyak pengunjung yang datang untuk foto-foto mengabadikan momen langka tersebut. Ada juga mereka yang camping dan menikmati sunset,"ungkapnya.

Ia menambahkan bagi masyarakat yang berminat untuk menyaksikan secara langsung fenomena langka ini. Pokdarwis Desa Semayang menyediakan fasilitas transportasi perahu kecil, untuk menuju pantai musiman tersebut.

"Dengan biaya sebesar Rp 10.000, untuk transportasi pulang pergi. Semenjak adanya fenomena ini, pada saat hari libur banyak pengunjung yang datang ke sini. Seperti awal bulan Agustus kemarin. Masyarakat dari beberapa desa ikut zumba di tengah danau yang mengering," tutupnya. (*dri)

Pasang Iklan
Top