• Kamis, 18 Desember 2025
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur

Menjadi even tahunan yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kutai Kartanegara, TKC (Tenggarong Kutai Carnival) maupun kegiatan lainnya yang akan dilaksanakan pada 10 Oktober 2015 mendatang, tidak lah memiliki dampak besar terhadap kemajuan pembangunan ekonomi rakyat, terlebih lagi mampu menyumbangkan PAD (Pendapatan Asli Daerah) bagi Pemerintah Kutai Kartanegara, yang ada Disbudpar hanya melakukan pemborosan anggaran yang bersumber dari APBD Kutai Kartanegara.

Hal ini disampaikan Supriyadi, Anggota DPRD Kutai Kartanegara, Selasa (6/10) tadi siang di Tenggarong.

"Apalagi helatan tahun ini harus mengorbankan kepentingan umum, jalan protocol dikawasan Timbau harus ditutup untuk suskesnya acara yang memang memboroskan anggaran di APBD Kukar. Kegiatan seperti itu sudah tahun ke 4, tetapi kenyataanya apakah ada dampak terhadap kemajuan pariwisata di Kukar dan bisa menghasilkan PAD?.." ungkap Supriyadi.

Menurut Supriyadi, masih banyak hal lain yang harus dilakukan terhadap nilai jual wisata di Kukar.

"Karena kita melihat kegiatan carnival itu Cuma menghabiskan dana daerah, karena orang datang ke Kukar belum bisa yang dijual dari sisi Pariwisata, apalagi kegiatan yang harus menggangu kepentingan umum," terang Supriyadi.

Dikatakan Supriyadi, esensi dari carnawal tidak jelas apa yang akan dijual untuk bisa mendapatkan PAD, karena kegiatan itu hanya seremoni semata.

"Seharusnya Disbupar Kukar bukan menghabiskan anggaran APBD tapi juga harus memikirkan kemajuan pengembangan pariwisata yang dapat menghadilkan PAD. Kami sebagai dewan tentu akan lakukan evaluasi, karena kami anggap Disbudpar gagal mendesain program. Menggelar even seperti itu bukan hal sulit, tapi menjual fasilitas pariwisata itu yang mesti dipikirkan pemerintah melalui Disbudpar," katanya.

Sebelumnya pada Minggu (4/10) pagi lalu, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kukar menggelar jumpa pers di Pendopo Wakil Bupati Kukar, terkait penyelenggaran TKC ke 4 2015.

Sri Wahyuni selaku Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kukar menyebut pelaksanaan kegiatan TKC tahun ini akan lebih semarak dan mandiri, karena tidak menggandeng pihak ketiga,Sekitar 130 telent yang terdiri dari telent dewasa sebanyak 80, 40 buah bolok, 20 sumpit dan 20 pesut mahakam, sedangkan untuk kits ada 50 telent yakni 20 buah bolok, 16 sumpit dan 14 pesut Mahakam, memeriahkan TKC tahun ini. (boy)

Pasang Iklan
Top