Akbar Haka
TENGGARONG, (KutaiRaya.com) Komite Ekonomi Kreatif (Kekraf) Kutai Kartanegara (Kukar) targetkan Kekraf di seluruh Kecamatan selesai dilantik pada tahun 2023, hal ini dilakukan guna menyatukan frekuensi jejaring komunikasi antara Kekraf Kabupaten dengan yang ada di Kecamatan.
Plt Kekraf Kukar Akbar Haka mengatakan bahwa perlu adanya kekraf di kecamatan supaya setiap kegiatan dapat terfasilitasi dan punya wawasan harus mendukung pembangunan yang ada di daerah.
"Sejauh ini kita sudah berkeliling ke 18 kecamatan dan yang dilantik baru 8, kita masih mis sekitar beberapa belas kecamatan lagi yang belum sempat lantik di 2022. Target kita di 2023 itu selesai semua terlantik, tujuannya kita pengen bikin sebuah sistem di mana yang pertama adalah jejaring-jejaring komunikasi dulu sama frekuensinya." ungkapnya Selasa (20/12/22).
Lanjutnya, jadi ketika Kekraf di Kabupaten berbicara apapun itu sama dan sampai ke 18 kecamatan ngomongin hal yang sama. Kemudian ketika teman di Kembang Janggut misalkan punya produk, teman di Samboja juga tahu bahwa itu produk kembang janggut dan mereka bisa bantu share.
Dan ketika produk teman-teman yang di Tabang bahkan ada teman-teman di Marang Kayu itu ada pangsa pasarnya yang diketahui teman-teman dari Muara Jawa dia bisa bantu ngelinkkan secara ekonomi, ekosistem bisnisnya.
"Karena memang kita pengin membantu sinkansen ekonomi, jadi kayak kereta cepatnya Jepang. Kenapa bisa jarak tempuh seumpama Jakarta Bandung, Jakarta Surabaya itu kalau kita pakai argo bromo kan kita tahu 12 jam, sedangkan jarak yang sama di Jepang itu hanya bisa ditempuh dengan waktu 3 jam setengah karena setiap gerbong itu punya lokomotif masing masing akhirnya bisa melaju dan harapan kita akhirnya Kekraf itu bukan cuma Kekraf Kabupaten yang bergerak, tapi 18 kecamatan itu punya lokomotifnya masing masing dan geraknya laju." jelasnya.
Sehingga ketika IKN benar-benar pindah datang ke Kukar setidaknya masing-masing kecamatan itu sudah memahamkan ke teman temannya bahwa jangan jadi penonton. Ayo bermitra bersama Kekraf dan mereka sudah mengkurasi siapa-siapa saja pelaku ekonomi kreatif di masing masing, Kecamatan, desa hingga Kelurahan dan RT di tempat mereka masing masing. (*dri)