• Jum'at, 07 Februari 2025
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur

Dispora Kabupaten Kutai Kartanegara



Arianto

TENGGARONG, (KutaiRaya.com) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), terus berupaya mendorong realisasi salah satu program dedikasi Kukar Idaman yaitu, Program Terang Kampungku. Upaya tersebut dengan membangun membangun 3 Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) komunal di Kecamatan Muara Kaman yang terletak di Desa Tunjungan, Menamang Kanan, dan Menamang Kiri.

Kepala DPMD Arianto mengatakan Pemkab Kukar menargetkan semua desa yang belum teraliri listrik selama 24 jam diupayakan di aliri listrik selama 24 jam. Masih ada 17 desa yg belum teraliri listrik di Kukar, untuk itu akan tangani melalui percepatan pemasangan jaringan PLN yang berkoordinasi dengan PLN, untuk memenuhi kebutuhan listrik di desa tersebut.

Karena untuk desa yang secara geografis itu tidak bisa sama sekali masuk jaringan PLN karena jauh seperti di daerah sungai atau danau. Oleh karena itu pembangunan PLTS komunal di desa yang tidak dapat di akses oleh jaringan listrik PLN tersebut dianggap menjadi jalan keluar.

"Sementara untuk PLTS komunal ini juga ada dua sumber yang kita lakukan pembiayaannya, karena ada beberapa ada 6 desa. Dari hasil survei dan kajian kita sampai kapanpun tidak bisa di aliri listrik PLN karena kondisi geografis, jadi dari 6 desa itu kita dorong PLTS komunal." jelas Arianto Selasa (29/11/22).

Arianto mengungkapkan pada bulan Desember 2022 akan ada 3 PLTS komunal yang ditargetkan rampung terbangun. Kemudian dalam proses pembangunan ini ada dua pos anggaran yang digunakan, yaitu PLTS di Desa Tunjungan menggunakan dana Bantuan Keuangan Khusus Desa (BKKD) yang di transfer langsung ke APBDes sebesar Rp 4,4 miliar. Sisanya di Desa Menamang Kanan dan Menamang Kiri dibangun menggunakan APBD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).

"Selanjutnya untuk Desa Menamang Kanan dan Menamang Kiri, ini progresnya sudah 60% dua lokasi itu, insyaallah Desember selsai." ungkapnya.

Arianto menyebut untuk pengelolaan PLTS ini nanti akan diserahkan kepada Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Ini merupakan replikasi dari apa yang sudah dikelola di Desa Muara Enggelam sejak tahun 2021. Dengan dibangunnya PLTS ini, Arianto berharap desa-desa yang sulit diakses oleh jaringan listrik dapat menikmati listrik dasar selama 24 jam.

"Kita harapkan, selain pemenuhan pelayanan listrik Pemerintah Desa bisa mengelola dengan baik dan bisa mendapatkan Pendapatan Asli Desa (PADes) dari dibangunnya PLTS itu." pungkasnya. (*dri)

Pasang Iklan
Top