
Gubernur Kalimantan Timur H Awang Faroek Ishak menyatakan, Erau International Folkore Art Festival 2015 Kutai Kartanegara, menjadi momen penting untuk menjaga dan mempertahankan kelestarian seni budaya daerah.
”Kukar adalah salah satu daerah tujuan wisata di Kaltim. Erau sudah menjadi agenda tahunan secara nasional dan internasional, ini tentu saya nilai sebagai langkah maju dan kreatif.” Kata Awang Faroek, saat menyampaikan sambutan pada pembukaan Erau International Folkore Art Festival 2015, Minggu (7/6) siang kemarin di Lapangan Stadion Rondong Demang Tenggarong.
Mempertahankan dan melestarian budaya menurut Awang Faroek adalah kewajiban bersama untuk melakukan, mengingat keberagaman budaya di Indonesia menjadi kekuatan untuk tetap dijaga dan dilestarikan.
"Erau di Kukar bukan hanya ungkapan syukur, tapi ada demensi yang sangat luas dalam pelestarian seni dan adat antar daerah di Indonesia bahkan antar negara," kata Awang.
Sementara Bupati Rita Widyasari, mengatakan melalui tema yang diusung dalam pelaksanaan Erau 2015 yakni melalui Erau Adat Kutai kita lestarikan dan kita hormati budaya antar bangsa, menjadi momentum sejarah. Mengingat peserta pada Erau tahun ini lebih meningkat dibanding tahun sebelumnya.
"Tahun lalu jumlah peserta dari luar negeri hanya 11 negara, tahun ini menjadi 14 negara," kata Rita Widyasari.
Pelaksanaan Erau diyakini akan memberikan dampak b esar terhadap kemajuan pengembangan disektor pariwisata Kutai Kartanegara, yang bermuara nantinya akan memunculkan ekonomi kreatif yang bertimbas pada peningkatan ekonomi masyarakat dan pendapatan asli daerah.
"Erau menjadi bagian untuk pelestarian budaya, agar keberadaan dan nilai tradisi adat dan budaya kita tidak pernah pudar dan dapat diwariskan ke anak cucu kita nantinya,"kata Rita Widyasari. (zul)